PENDIDIKAN - REMAJA - KELUARGA: Watulimo Kondang Mas Brow...

27/01/2020

Watulimo Kondang Mas Brow...


WATULIMO KONDANG, MAS BROW...
Oleh: Nanang M. Safa'


Kecamatan Watulimo merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Trenggalek. Wilayah Kecamatan Watulimo sebagian besar terdiri dari pegunungan dan lautan. Jarak tempuh dari kota kabupaten sekitar 45 km ke arah Tenggara. Batas-batas wilayah Kecamatan Watulimo adalah: sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Munjungan, sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kampak dan Gandusari, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung, dan sebelah selatan adalah samudera Hindia.
Di bawah komando camat Watulimo Edy Santoso, Watulimo sedang gencar mengkampanyekan program “Watulimo Kondang” yang telah dirilis melalui Forum Grup Discussion (FGD) di aula kantor Kecamatan Watulimo pada hari Jum’at (11 Januari 2019) lalu. Langkah nyata dari program ini telah diawali dengan dilombakannya desain logo “Watulimo Kondang” bersamaan dengan momentum peringatan HUT RI ke-74. Karya terbaik dari lomba desain logo ini akhirnya ditetapkan menjadi logo “Watulimo Kondang”.

Apa Sich Sebenarnya Program Watulimo Kondang Itu?
“Watulimo Kondang” merupakan program pemerintah Kecamatan Watulimo untuk mengangkat berbagai potensi yang dimiliki Kecamatan Watulimo, baik dari sisi Sumber Daya Alam (SDA) maupun Sumber Daya Manusia (SDM)nya. Jika kita buka Kamus Bahasa Indonesia kata “kondang” mengandung arti terkenal atau ternama. Namun sebenarnya kata “kondang” dalam program ini merupakan sebuah akronim dari “KONdusif, AnDalan, dan Ngangeni”.
Kata “kondusif’” berarti keadaan yang tenang, tenteram, aman dan nyaman sehingga mendukung aktifitas masing-masing orang sesuai dengan kepentingannya yang bersifat positif. Kata “andalan” ketika merujuk pada keadaan suatu tempat adalah kondisi yang dapat diandalkan, dapat dipercaya, dapat dijadikan tumpuhan sehingga menjamin keberlangsungan aktifitas masing-masing orang untuk bisa menggapai tujuannya dalam beraktifitas. Sedangkan kata “ngangeni” berasal dari kata “kangen” yang bersinonim dengan kata rindu yakni keadaan di mana seseorang merasa ingin kembali bertemu dengan sesuatu (subyek maupun obyek) yang pernah dikenal atau dijumpainya. Jika kita kangen atau rindu pada sesuatu tentu sesuatu itu memiliki keistimewaan atau kelebihan (menurut si-perindu). Inilah yang ingin diwujudkan oleh pemerintah Kecamatan Watulimo beberapa tahun ke depan.

Watulimo Memiliki Semuanya
Kecamatan Watulimo ibarat surganya Kabupaten Trenggalek. Hal ini juga diakui oleh orang luar wilayah Kecamatan Watulimo. Maka tidak heran jika muncul sebuah intermezzo: “Jika saja Watulimo berdiri sebagai daerah otonomi tentu akan mampu”. Sekali lagi ini hanyalah sebuah intermezzo untuk menggambarkan bahwa Watulimo sebagai sebuah wilayah kecamatan memiliki semua potensi yang bisa dimaksimalkan untuk mensejahterakan penduduknya. Tentu saja jika dikelola dengan baik oleh SDM yang mumpuni, dengan didukung semua pihak.
Dari sisi kondisi geografis misalnya, wilayah Kecamatan Watulimo yang sebagian besar (60 %) merupakan wilayah hutan sangat berpotensi menghasilkan beragam hasil pertanian dan perkebunan uggulan. Hasil hutan dan perkebunan penduduk saat ini sudah cukup dikenal secara nasional bahkan sudah diekspor ke luar negeri seperti: durian, salak, pisang, pete, jengkol, ketela, dan cengkeh. Apalagi sejak era reformasi 1998 lalu, kawasan hutan di Kecamatan Watulimo telah dijadikan hutan produksi oleh warga sekitar dengan sistem bagi hasil dengan pihak Perhutani. Kecamatan Watulimo sebagaimana dirilis oleh Suryamalang.com juga memiliki kawasan hutan durian unggulan terluas se-Asia. Kawasan perkebunan durian ini berlokasi di Desa Sawahan Kecamatan Watulimo. Kawasan hutan ini telah dicanangkan menjadi Kawasan International Durio Forestry oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, pada tanggal 13 Mei 2016.
Dari sisi geografis, wilayah Kecamatan Watulimo memiliki potensi wisata yang luar biasa. Dari deretan pantai hingga hutan/gunung, serta goa. Jika kita runut dari sisi Timur hingga sisi Barat, di wilayah Kecamatan Watulimo membentang deretan pantai, sambung-menyambung, mulai pantai Kapal, pantai Kuteng, pantai Mutiara, pantai Simbaronce, pantai Karanggongso, pantai Prigi, pantai Cengkrong, pantai Damas, dan pantai Tiluh. Pantai-pantai ini memiliki keunikan dan exotisme masing-masing. Selain itu juga wisata air yakni Banyu Nget dan Watulawang.  Bahkan di Watulimo ada goa yang merupakan goa terpangjang se-Asia yakni Goa Lowo yang sungguh menawan. Selain itu masih ada Goa Ngerit dan goa-goa kecil yang bertebaran di sepanjang pegunungan di Kecamatan Watulimo. Tentu masih banyak potensi wisata yang belum tereksplorasi dengan baik karena keterbatasan investasi.
Dari sisi hasil laut, Kecamatan Watulimo yang di sebelah Selatan berbatasan langsung dengan samudera Hindia merupakan ladang subur bagi tumbuh dan berkembangnya ikan. Ratusan perahu nelayan yang melaut pada musim ikan, dalam semalam bisa menghasilkan berton-ton ikan segar dengan berbagai jenisnya. Maka tidak heran jika pemerintah membangun Pelabuhan Penangkapan Ikan (PPI) –masyarakat setempat menyebutnya Tempat Pelelangan Ikan (TPI)- terbesar di pantai selatan Pulau Jawa. Di samping itu juga dibangun pabrik pengolahan tepung ikan yang siap menampung hasil tangkapan nelayan yang melimpah sehingga melebihi kebutuhan konsumsi masyarakat. Hasil tangkapan laut ini secara ekonomis tentu saja menjadi salah satu andalan warga masyarakat Kecamatan Watulimo dalam mencukupi kebutuhan hidupnya.
Dari sisi budaya, Kecamatan Watulimo juga memiliki andalan yang bisa dijadikan komoditas pariwisata, yakni tradisi labuh laut yang disebut Sembonyo. Tradisi ini adalah tradisi lokal yang rutin diadakan setahun sekali pada bulan Selo dalam penanggalan Jawa. Tradisi ini tentu bisa mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup besar jika dikelola dengan baik. Arus wisatawan yang berkunjung ke pantai Prigi bisa membludak 10x lipat dibandingkan hari-hari libur biasa.
Itulah sebagian potensi andalan Kecamatan Watulimo yang ikut dijadikan bidang garapan utama dalam program “Watulimo Kondang”.

Perlu Bergerak Bersama
Program Watulimo Kondang adalah program jangka panjang. Butuh kerja nyata dan kerja bersama antara pemerintah Kecamatan Watulimo dengan seluruh elemen masyarakat Watulimo. Instansi pemerintah maupun swasta juga harus dilibatkan di dalamnya. Dalam tataran konsep, program “Watulimo Kondang” sudah sangat bagus dan membumi. Tinggal action dalam bentuk langkah-langkah nyata yang rasional. Dukungan seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan. Pemerintah Kecamatan Watulimo jangan hanya berhenti sebagai inisiator, namun juga harus menjadi motor utama. Program “Watulimo Kondang” harus terus digaungkan dalam berbagai acara sampai ke desa-desa di seluruh wilayah Kecamatan Watulimo. Seluruh warga masyarakat harus diberi pemahaman tentang esensi dari program “Watulimo Kondang” agar mereka juga memiliki tanggung jawab untuk bisa mewujudkannya.
Untuk menuju terwujudnya program ini diperlukan bangunan karakter masyarakat yang kuat semisal budaya hidup bersih dan kesadaran untuk menciptakan kondisi Watulimo yang aman dan nyaman, serta dirindukan. Warga masyarakat juga harus dibangun pengertiannya bahwa keberhasilan program ini akan ikut menjadikan masa depan anak cucu mereka ikut menikmatinya. Sebaliknya, kegagalan dari program ini juga dapat mengancam masa depan anak cucu mereka. Dengan adanya sinergitas seluruh elemen masyarakat inilah program “Watulimo Kondang” tidak hanya menjadi slogan tapi benar-benar akan menjadi nyata. Dan anak-anak kitapun akan bangga menjadi warga Watulimo karena “Watulimo Kondang Mas Brow...!”@Safa

*Dimuat di majalah Sketsa, Vol. 005/Nopember/2019

1 komentar:

  1. Baru tahu Pak Nanang setelah membaca artikel panjenengan.
    Terima kasih

    BalasHapus

Silahkan komentar ya...