TETAPKAN ORIENTASI DALAM MENULIS
Oleh: Nanang M. Safa
Guru mulia karena karya (https://kumparan.com/asep-totoh/guru-mulia-karena-karya-1u3e9UbsqcR)
Kalimat yang sungguh menginspirasi. Saya, Anda, dan jutaan guru lainnya mestinya bisa tergugah dengan kalimat tersebut. Lalu mulailah menghasilkan karya yang khas bagi seorang guru, yaitu buku.
Mengapa harus buku?
Buku adalah karya tulis paling nyata yang bisa dijadikan bukti sejarah tentang karya yang Anda hasilkan. Buku yang di situ tertera nama Anda sebagai penulis/pengarangnya merupakan karya otentik yang tak terbantahkan. Ketika Anda bisa menerbitkan buku (apalagi ber-ISBN) tentu Anda sudah memiliki jejak tentang sejarah ke-guru-an Anda. Karya Anda otomatis tersimpan di Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jakarta. Lebih dari itu, karya Anda akan tersimpan dalam memori para siswa Anda dan rekan-rekan seprofesi Anda.
Terbitkan buku, dan Anda sudah selangkah lebih dekat untuk menjadi juara. Namun bukan berarti Anda berkarya hanya untuk menjadi juara. Berkaryalah untuk siswa Anda, berkaryalah untuk profesi Anda, dan berkaryalah untuk pengabdian Anda.
Mengapa Guru Harus Menulis?
Guru adalah para intelek, guru adalah para pemikir, dan guru adalah para pecinta ilmu pengetahuan. Sangat disayangkan jika ilmu pengetahuan dan pengalaman Anda sebagai guru, Anda biarkan hilang ditelan kemalasan Anda untuk menulis. Berapa laksa mutiara berharga yang harus Anda sia-siakan dengan tidak menuliskan ide, pengetahuan, dan pengalaman Anda itu? Ayolah! Apalagi yang Anda tunggu. Apalagi yang Anda cemaskan. Apakah Anda akan menunggu semuanya terlambat, ketika Anda sudah tidak memiliki kekuatan lagi untuk berdiri di depan siswa Anda. Atau ketika Anda sudah tidak lagi memiliki kesempatan untuk menyampaikan ilmu Anda.
Banyak orang yang ingin menjadi penulis, namun hanya sedikit saja yang bisa mewujudkan keinginannya itu. Jika Anda sekarang ini sudah terbiasa menulis, maka Anda tinggal memupuk dan mengembangkan kebiasaan Anda itu. Anda hanya butuh mendisiplin diri untuk menulis setiap hari.
Apakah Orientasi Anda dalam Menulis?
Jika Anda benar-benar ingin menjadi seorang penulis, maka Anda juga butuh menetapkan orientasi. Orientasi menulis sangat penting untuk menjaga konsistensi dalam menulis. Orientasi dalam menulis bisa dimasukkan dalam lima kelompok besar, yaitu:
Pertama, orientasi material. Orientasi material jelas bertujuan untuk mengejar materi atau uang yang bisa didapat dari royalti, fee sebagai pembicara dan semacamnya. Apalagi jika Anda berhasil menulis buku atau novel best seller yang sampai diangkat ke layar lebar. Semua ini tentu akan menambah pundi-pundi keuangan Anda.
Kedua, orientasi eksistensial. Penulis yang memiliki orientasi eksistensial bertujuan untuk mengejar popularitas dan pengakuan dari masyarakat. Bagi sebagian orang, popularitas lebih penting dibandingkan materi. Maka orang dalam kelompok ini akan berusaha sekuat tenaga mengejar popularitas. Popularitas juga bisa dijadikan modal awal untuk meraih hal lain. Maka Anda tak perlu heran ketika ada orang yang berani menghabiskan beratus-ratus juta rupiah hanya untuk mengejar popularitas. Nah, jika Anda memiliki keterampilan menulis, Anda hanya perlu mendisiplin diri untuk menulis setiap hari hingga banyak karya tulis yang bisa Anda hasilkan. Dan dengan sendirinya nama Anda akan semakin populer dan dikenal banyak orang.
Ketiga, orientasi personal. Orientasi personal bersifat lebih pribadi dengan tujuan untuk mencurahkan atau mengekspresikan perasaan, pengalaman atau kisah pribadi agar bisa dibaca oleh orang lain. Di sinilah pentingnya bagi Anda memiliki blog pribadi. Anda bisa mendokumentasikan tulisan-tulisan Anda dalam blog Anda, dan selanjutnya jika Anda ingin menjadikannya buku, Anda tinggal memilah dan memilih tulisan Anda dalam blog Anda tersebut.
Keempat, orientasi sosial. Penulis yang memiliki orientasi sosial dalam menulis bertujuan untuk mempengaruhi atau merubah cara pandang dan cara berfikir masyarakat serta membangun peradaban melalui tulisan-tulisannya. Jangan menganggap remeh tulisan-tulisan Anda. Barangkali menurut Anda tulisan itu biasa saja dan tidak berharga. Namun bisa saja tulisan Anda tersebut adalah tulisan yang luar biasa dan sangat berharga. Maka jangan pernah menganggap remeh sebuah ide. Segeralah tangkap ide itu dan wujudkankanlah menjadi sebuah tulisan.
Kelima, orientasi spiritual. Penulis dalam kelompok ini memiliki tujuan menulis untuk beribadah dan berdakwah dengan mengajak orang lain (pembaca) untuk melakukan perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan jelek. Dari sana dia akan mendapatkan kepuasan dan berharap akan mendapatkan pahala melalui tulisan-tulisannya.
Nah, sekarang terserah pada pilihan Anda. Kelima orientasi yang sudah saya uraikan di atas semuanya baik. Tidak perlu diperdebatkan. Terserah mana yang Anda inginkan. Yakinilah bahwa pilihan Anda itulah yang terbaik dan dapat membuat Anda menjadi penulis sukses.
Salam literasi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar ya...