USAHA PENERBITAN
BUKU MASIH MENJADI LAHAN SUBUR
Oleh: Nanang M. Safa
Tema : Usaha Penerbitan
Buku
Judul :
Usaha Penerbitan Buku Masih Menjadi Lahan Subur
Pertemuan
ke : 30
Gelombang
ke : 28
Nara
Sumber :
Mukminin, M.Pd
Moderator :
Muliadi, M.Pd
Menerbitkan buku merupakan tindak lanjut
dari menulis. Tulisan yang hanya tersimpan di laptop tidak akan banyak
memberikan manfaat. Beda ceritanya ketika tulisan tersebut dikumpulkan dalam
satu buku lalu diterbitkan. Banyak manfaat yang akan didapat oleh seorang
penulis ketika tulisan-tulisannya diterbitkan dalam bentuk buku. Selain bisa
memberikan manfaat bagi banyak orang (ini berarti akan menjadi tabungan
akherat), juga akan membuat penulisnya dikenal banyak orang dan bagi orang-orang
dalam kelompok tertenu tentu bisa membangun personal branding.
Inilah yang melatarbelakangi mengapa
penerbitan buku masih tetap eksis di tengah gerusan dunia digital. Usaha penerbitan
buku ternyata masih tetap menjadi lahan subur untuk berwirausaha.
Dalam tulisan ini, saya ingin mengajak
Anda menyelami dunia penerbitan buku bersama ahlinya, Mukminin, M.Pd.I selaku founder
Kamila Press Lamongan). Beliau telah lama berkecimpung di dunia penerbitan buku
sehingga faham betul tentang seluk-beluk bisnis penerbitan buku.
Inovasi Penerbit Buku
Seiring perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi, penerbit buku juga terus melakukan ivovasi agar bisa tetap
eksis. Inovasi yang dilakukan oleh penerbit beberapa tahun terakhir ini mengerucut
pada hal-hal berikut:
1.
E-book
(buku elektronik).
E-book merupakan
inovasi paling populer di dunia penerbitan buku. E-book memberikan kepraktisan
kepada pembaca. Dengan hadirnya e-book membaca akan terasa lebih mudah mudah, lebih
cepat, dan lebih murah, serta tidak membutuhkan tempat penyimpanan yang besar
seperti buku fisik. E-book menjadi alternatif paling disukai oleh banyak orang
termasuk penerbit. Dengan perangkat elektronik standar saja seperti tablet,
smartphone, atau e-reader, Anda sudah bisa membaca e-book. Ketika Anda harus melakukan
perjalanan, Anda tetap bisa menyalurkan hobi membaca anda melalui e-book. Tak butuh
tas besar untuk membawa buku-buku koleksi Anda.
2.
Self-Publishing (penerbitan mandiri).
Dengan Self-publishing,
penulis buku hampir 100% bisa menerbitkan bukunya sendiri tanpa harus
mengirimkannya ke penerbit. Jika buku yang diterbitkannya best seller,
maka keuntungannya sepenuhnya juga akan kembali kepada penulisnya. Intinya,
melalui self-publishing, penulis memegang kendali penuh atas buku-buku yang
ditulis dan diterbitkannya.
Beberapa platform
self-publishing telah hadir dan siap memfasilitasi parta penuilis buku
semisal Amazon KDP atau Smashwords. Silahkan unggah buku Anda dan besiap-siaplah
diserbu para pembaca dari seluruh dunia.
3.
Print on
Demand (POD)
Teknologi
Print on demand (POD) memberikan fleksibilitas dalam mencetak buku. Penulis
bisa mencetak bukunya secara cepat dan efisien sesuai jumlah pesanan. Jadi tidak
ada istilah rugi baik bagi penulis sendiri maupun bagi penerbit. Ketika ada
revisi untuk bukunya, penulis juga bisa langsung merevisinya untuk diterbitkan
berikutnya.
4.
Augmented
Reality (AR).
Dalam konteks
penerbitan buku, Augmented Reality (AR) dapat digunakan untuk membuat
buku lebih menarik dan interaktif. Misalnya penulis dapat menambahkan video
atau gambar-gambar animasi ke dalam bukunya agar lebih menarik pembaca.
5.
Audio
book (buku suara).
Melalui audio
book ketika seseorang ingin mengetahui isi buku tidak harus membacanya
sendiri, cukup menggunakan audio book yang akan membacakan seluruh isi
buku. Audio book sangat digemari oleh orang-orang yang lebih suka
mendengarkan daripada membaca. Audio book bisa menjadi alternatif bagi
orang-orang sibuk yang tidak memiliki cukup waktu untuk membaca.
Buku Fisik
Masih Digemari
Biarpun ada kecenderungan sekian persen
pembaca buku beralih ke e-book, dll, namun buku dalam bentuk fisik (cetak
kertas) tidak lantas ditinggalkan. Masih banyak orang yang sudah terlanjur
tertaut hatinya dengan buku dalam bentuk fisik. Maka jika Anda ingin menekuni
bisnis penerbitan buku, Anda masih memiliki peluang cukup besar.
Beberapa hal yang wajib Anda ketahui
berkaitan dengan dunia penerbitan buku adalah:
1.
International
Standard Book Number (ISBN).
Sebagai penerbit
Anda harus faham betul tentang persyaratan dan prosedur pengurusan ISBN. ISBN
sendiri juga masih tetap menjadi salah satu hal yang diimpikan banyak penulis
sebagai pengkuan formalitas dari buku yang telah dihasilkan oleh seorang
penulis. Bahkan dengan terbitnya regulasi baru tentang syarat penerbitan ISBN
yang cukup rumit, ternyata tidak menyurutkan tekad bagi penulis untuk
menerbitkan buku ber-ISBN. Namun demikian bagi buku-buku antologi bersama tidak
perlu mengurus ISBN namun cukup dengan QRCBN (Quick Response Code Book Number).
Syarat pengajuan
ISBN sebagai berikut:
a.
Penerbit harus memiliki link berbayar.
b.
Buku yang
diajukan harus dikirim lengkap ke web Perpusnas.
c.
Cover buku.
d.
Permohonan
ISBN ke Perpusnas oleh Penanggungjawab penerbit (Direktur).
e.
Surat pernyataan
keaslian karya bermaterai Rp. 10.000,- dan ditandatangani oleh penulis, serta mengetahui
penanggungjawab penerbit disertai stempel resmi penerbit.
f.
Naskah
buku sudah dilayout dikirim dalam bentuk PDF lengkap atau utuh.
2.
Standard
kertas.
Kertas yang
digunakan untuk menerbitkan buku cerpen, novel, kumpulan puisi, dan sejenisnya
menggunakan jenis kertas bookpaper (kertas coklat halus). Kertas jenis ini
lebih awet dan tidak mudah berlubang dimakan kutu. Sedangkan untuk buku-buku pengetahuan
dan referensi lazimnya menggunakan kertas HVS putih.
3.
Biaya cetak.
Setiap penerbit
tentu memiliki hitung-hitungan tersendiri berkaitan dengan biaya cetak buku. Di
Kamila Press sendiri biaya cetak dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Biaya
Cetak buku A5, dengan kertas Bookpaper (coklat halus) atau HVS putih (termasuk
biaya ISBN, Layout, edit, cover buku, PO buku, dan sertifikat penulis) dengan minimal
cetak 10 buku per-1 September 2022 adalah:
a.
60
halaman: # Cetak 10 buku/ eksp. = 645.000 + Ongkir.
b.
70 halaman: #
Cetak 10 buku = 665.000 + Ongkir.
c.
85
halaman: # Cetak 10 buku = 673.000 + Ongkir.
d.
90
halaman: # Cetak 10 Buku = 728.000 + Ongkir.
e.
100
halaman: # Cetak 10.Buku = 738.000 + Ongkir.
f.
125
halaman: # Cetak 10 buku = 764.000 + Ongkir.
g.
150
halaman: # Cetak 10 buku = 815.000 + Ongkir.
h.
200
halaman: # Cetak 10 buku = 855.000 + Ongkir.
i.
250
halaman: # Cetak 10 buku = 915.000 + Ongkir.
j.
300
halaman: # Cetak 10 buku = 970.000 + Ongkir.
k.
350
halaman: # Cetak 10 buku = 1.120.000 + Ongkir.
l.
400
halaman: # Cetak 10 buku = 1.170.000 + Ongkir.
m.
450
halaman: # Cetak 10 buku = 1.220.000 + Ongkir.
n.
500
halaman: # Cetak 10 = 1.270.000 + Ongkir
Keterangan: Setelah cetak 10 buku dengan
jumlah halaman dan harga tersebut, lebihnya dihitung harga cetak ulang
sebagai berikut:
a. Cetak buku 60 halaman: Harga @ 22.000.
b. Cetak buku 70-75 hlm harga @23.000.
c. Cetak buku 100 hlm. Harga @ 25. 000.
d. Cetak buku 140 hlm harga @ 30.000.
e. Cetak buku 150 hlm @ 31.000.
f. Cetak buku 250 hlm. Harga @ 42.000.
g. Cetak buku 300 hlm. Harga @ 47.000.
h. Cetak 320 hlm. Harga @ 48.000.
i. Cetak 340 hlm. Harga @ 50.000.
j. Cetak 360 hlm. Harga @ 52.000.
k. Cetak 380 hlm. Harga @ 55.000.
l. Cetak 400 hlm. Harga @ 57.000.
m. Cetak 420 hlm. Harga @ 59.000.
n. Cetak 440 hlm. Harga @ 62.000.
o. Cetak 480 hlm. Harga @ 65.000.
p. Cetak 500 hlm. Harga @ 67.000.
Keterangan: Ditambah ongkos kirim dan
harga bisa berubah sewaktu-waktu.