PENDIDIKAN - REMAJA - KELUARGA: Menulis Buku Nonfiksi Itu Tidak Sulit Kok

13/02/2023

Menulis Buku Nonfiksi Itu Tidak Sulit Kok

MENULIS BUKU NONFIKSI ITU TIDAK SULIT KOK

Oleh: Nanang M. Safa

 


Tema                          : Konsep Buku Non Fiksi

Judul                          : Menulis Buku Nonfiksi itu Tidak sulit Kok

Pertemuan ke           : 14
Gelombang ke          : 28

Nara Sumber             : Musiin, M.Pd

Moderator                  : Yandri Novita Sari, S.Pd

 

Karya tulis nonfiksi adalah karya tulis yang bersifat baku dan  berdasarkan data dan fakta. Karya nonfiksi merupakan karya tulis berdasarkan fenomena yang dapat dibuktikan dengan data dan fakta empirik. Lebih jelasnya karya tulis nonfiksi berisi tentang penjelasan suatu hal atau obyek tertentu yang berdasarkan fakta (faktual). Karya nonfiksi memiliki obyektifitas tinggi, menggunakan bahasa denotatif, dan seringkali dilengkapi dengan tabel, infografis, diagram, dan data-data pendukung lain. Karya tulis nonfiksi bisa berupa biografi, esai, makalah, dan artikel.

Pola penulisan nonfiksi bisa menganut pola berikut:

Pertama: Pola Hierarkis (buku disusun berdasarkan tahapan dari yang paling mudah ke yang paling sulit atau dari data yang paling sederhana ke yang paling rumit). Buku-buku pelajaran disusun dengan pola ini.

Kedua: Pola Prosedural (buku disusun berdasarkan urutan proses). Masuk dalam pola ini adalah buku-buku panduan dan sejenisnya.

Ketiga: Pola Kluster (buku disusun berdasarkan poin perpoin atau butir perbutir). Pola ini diterapkan pada buku-buku bunga rampai.

Selanjutnya berkaitan dengan tahapan penulisan buku nonfiksi dapat dimulai dari pratulis, dilanjutkan menulis draf buku, merevisi draf, menyunting naskah, dan terakhir menerbitkan buku.

Pada tahap pratulis, Anda harus menentukan tema, mencari dan menemukan ide yang akan Anda tulis, menentukan jenis tulisan, mengumpulkan bahan tulisan, berdiskusi atau bertukar pikiran, menyusun daftar, melakukan penelitian (riset), membuat mind mapping, dan terakhir menyusun kerangka tulisan.

Tema-tema untuk buku nonfiksi lazimnya adalah tema-tema parenting, pendidikan, motivasi, dan tema-tema sejenis. Dari tema ini, Anda bisa mengembangkannya menjadi sebuah ide yang menarik. Anda bisa saja memunculkan ide dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, berita di media massa, status WhatsApp/Instagram/Facebook/Twitter, imajinasi, observasi lingkungan, perenungan, membaca, survey, dan wawancara. Atau bisa saja Anda menemukan ide dalam situasi yang tidak lazim sebab ide itu memang misterius, bisa muncul di sat-saat tidak wajar, semisal ketika Anda (maaf) sedang buang hajat di kamar kecil. Atau bisa juga ide itu muncul di mimpi Anda. ya, silahkan saja.

Anda juga tidak lupa bahwa modal utama seorang penulis adalah membaca. Artinya, Anda tidak akan bisa menjadi penulis yang baik jika Anda malas membaca. Dengan membaca berarti Anda mengupdate pengetahuan Anda. Dengan banyak membaca, naluri menulis Anda akan terasah dengan baik. Banyak membaca juga sangat diperlukan agar tulisan-tulisan Anda selalu aktual dan bermanfaat bagi banyak orang. Bukankah tujuan Anda menerbitkan buku agar bermanfaat dan dibaca banyak orang?

Selanjutnya Anda perlu membuat kerangka buku. Ini diperlukan agar karya buku Anda nanti rapi dan tertata dengan baik. Daftar isi, kutipan, indeks, dan daftar pustaka tertata secara rapid an sistematis.

Anatomi buku nonfiksi secara umum sebagai berikut:

1.    Halaman Judul.

2.    Halaman Persembahan (opsional).

3.    Halaman Daftar Isi.

4.    Halaman Kata Pengantar (opsional, Anda bisa minta kepada tokoh yang berpengaruh untuk menulis kata pengantar di buku Anda).

5.    Halaman Prakata.

6.    Halaman Ucapan Terima Kasih (opsional).

7.    Bagian atau Bab.

8.    Halaman Lampiran (opsional).

9.    Halaman Glosarium.

10. Halaman Daftar Pustaka.

11. Halaman Indeks.

12. Halaman Bionarasi Penulis.

Menulis fiksi maupun nonfiksi masing-masing memiliki kesulitan dan tantangan sendiri. bagi Anda yang terbiasa menulis fiksi, tentu Anda akan merasa kesulitan ketika harus menulis nonfiksi. Demikian pula sebaliknya. Maka satu-satunya cara agar menulis buku nonfiksi menjadi tidak terlalu sulit (baca: mudah) adalah dengan terus menulis jenis nonfiksi. Dengan semakin banyak menulis nonfiksi maka secara otomatis keterampilan Anda menulis nonfiksi juga akan semakin terasah. Dan akibat lanjutannya tulisan nonfiksi Anda juga semakin berkualitas.

Satu hal lagi yang harus selalu diingat oleh seorang penulis adalah hindari jauh-jauh plagiasi. Dengan kata lain plagiasi dalam dunia kepenulisan dihukumi haram. Agar bisa terhindar dari plagiasi, Anda bisa menggunakan teknik paraphrase, atau Anda sebutkan sumber rujukan yang Anda pakai. Ingat, tulisan Anda adalah tanggungjawab Anda sendiri. Sekarang banyak aplikasi yang bisa Anda gunakan secara gratis untuk mengecek tingkat plagiasi di tulisan Anda. Salah satu aplikasi yang cukup popular adalah plagiarisme checker. Silahkan Anda googling.

Nah, ternyata menulis buku nonfiksi itu tidak sulit kan…

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar ya...