INI LO TAHAPAN MENULIS BUKU YANG SISTEMATIS
Oleh: Nanang M. Safa
Tema :
Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis
Judul : Ini Lo Tahapan Menulis Buku yang Sistematis
Pertemuan ke :
15
Gelombang ke : 28
Nara Sumber : Yulius Roma Patendean, S.Pd
Moderator : Arofiah Afifi, S.Pd
Menghasilkan sebuah buku itu butuh proses yang cukup panjang. Mulai dari menulis naskah hingga siap diterbitkan dalam bentuk buku harus melewati beberapa tahapan, termasuk di dalamnya seorang penulis harus memahami sistematika penyusunan buku.
Salah satu manfaat menghasilkan buku adalah untuk memberikan apresiasi pada diri sendiri atas hasil karya yang telah selesai dibuat dengan susah payah. Hadirnya sebuah buku merupakan jejak literasi sebagai personal branding. Kehadiran buku bisa menjadi pemantik semangat untuk lebih giat lagi berkarya. Dan tentunya kehadiran sebuah buku juga akan memberikan manfaat bagi banyak orang. Setidaknya Anda telah memiliki bukti sejarah bahwa Anda pernah hadir di dunia dengan buku yang telah Anda terbitkan.
Yulius Roma Patandean, yang menjadi nara sumber pada Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang ke-28 pertemuan ke-15 adalah seorang yang cukup berpengalaman di dunia perbukuan. Selain sebagai penulis, dia juga seorang editor profesional, dengan menyandang kelulusan ujian sertifikasi lewat skema Sertifikasi Penulisan Buku Non Fiksi.
Menurut Yulius, sistematika penulisan buku non fiksi berbeda dengan sistematika penulisan buku fiksi. buku non fiksi dalam bentuk bunga rampai harus dikumpulkan sesuai judul materinya, kemudian topik yang mirip diurutkan. Cara ini juga berlaku untuk naskah buku yang diambil dari tulisan di blog.
Buku non fiksi sebaiknya menggunakan daftar pustaka karena bersifat ilmiah, sementara untuk buku fiksi daftar pustaka bukan suatu hal yang wajib atau harus ada. Kecuali jika fiksi Anda masuk dalam kategori fiksi ilmiah semisal novel Supernovanya Dewi Lestari (Dee).
Jika tulisan non fiksi menggunakan referensi buku atau artikel, Anda harus menyantumkan sumber rujukannya sebagai landasan teori tulisan Anda. hal ini diperlukan untuk menghindari plagiasi. Anda juga bisa menggunakan model paraphrase dengan kalimat baru.
Membuat kerangka tulisan juga sangat membantu Anda agar buku Anda sistematis. Urutkanlah judul, kemudian bab, lanjut ke sub bab yang memiliki kaitan sehingga ketika dibaca dari satu bagian ke bagian yang lain saling berhubungan dan saling melengkapi.
Membuat naskah buku dengan menggunakan aplikasi juga cukup mudah. Namun ada kelemahannya, lazimnya aplikasi tidak mengenal tanda baca dan buruf kapital. Anda harus membaca dan mengedit ulang naskah buku Anda. jadi bisa dikatakan dengan menggunakan aplikasi membutuhkan kerja berulang. Tidak bisa sekali jalan. Maka kesimpulannya, menulis manual tetap lebih efektif. Dengan mengetik manual, Anda menulis sambil belajar dan menambah ilmu pengetahuan karena secara otomatis Anda sudah membaca naskah buku Anda berulang-ulang.
Menulis buku dalam versi UNESCO minimal 40 halaman. Namun disarankan agar Anda menulisnya minimal 70 halaman dengan ukuran kertas A5. Jika hanya 40 halaman, buku Anda nanti masih terlalu tipis. Jika Anda tawarkan ke penerbit mayor, tentu penerbit akan berfikir seratus kali untuk mau menerbitkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar ya...