PENDIDIKAN - REMAJA - KELUARGA: Remaja Smart Itu... Remaja yang Tidak Munafik

01/04/2021

Remaja Smart Itu... Remaja yang Tidak Munafik

REMAJA SMART ITU...

REMAJA YANG TIDAK MUNAFIK

Oleh: Nanang M. Safa’

 


Munafik adalah suka mendua hati. Lain di mulut lain di hati. Musang berbulu domba. Atau entah apa lagi sebutannya. Agama apapun tidak pernah menolerir kemunafikan. Sifat munafik adalah salah satu sifat syaitan yang sangat membahayakan. Orang munafik sangat sulit dideteksi keberadaannya. Orang munafik bisa saja bersikap manis di depan kita, bahkan lebih manis dari orang kebanyakan. Orang munafik bisa bersikap dan berperilaku layaknya teman baik atau bahkan seakan lebih dari saudara. Berkawan dengan orang munafiq sama dengan menyimpan bara api yang sewaktu-waktu bisa membakar dirimu hingga luluh lantak. Keberadaan orang munafik hanya bisa dideteksi oleh orang yang memiliki ketajaman mata batin tingkat tinggi.

Dalam Islam sendiri, seseorang bisa dikategorikan sebagai orang munafik atau bukan, bisa dikenali dari ciri-cirinya. Setidaknya ada tiga ciri khusus yang bisa dijadikan alat deteksi keberadaan orang munafik, yaitu suka berbohong, suka mengingkari janji, dan suka berhianat.

Marilah sedikit kita cerna lebih dalam tentang ketiga ciri khusus tersebut.

Pertama, suka berbohong. Kebohongan adalah suatu hal yang mungkin dianggap biasa bagi sebagian orang. Apalagi di era digital sekarang ini, kebohongan bisa jadi menjadi suatu keniscayaan. Kebohongan dilakukan dalam keadaan sadar dan memiliki tujuan. Intinya seseorang melakukan kebohongan karena merasa mendapatkan keuntungan dari kebohongan yang dilakukan. Coba amati betapa berita hoax telah menjadi santapan sehari-hari, baik dalam kehidupan nyata maupun di dunia maya.

Apakah kebohongan itu mutlak dilarang?

Ada yang menyatakan berbohong untuk kebaikan itu diperbolehkan, minimal bisa ditoleransi. Berbohong untuk kebaikan? Ya, misalnya ketika kamu tahu ada orang yang belum jelas melakukan kejahatan sedang dikejar-kejar massa untuk dihakimi, maka kamu boleh berbohong dengan membelokkan arah agar massa tersebut tidak bisa menemukan orang yang dikejarnya sehingga orang tersebut selamat dari penghakiman massa. Kebohongan yang kamu lakukan dalam contoh ini bisa saja dibenarkan.

Namun itu bersifat kasuistik. Biar bagaimanapun kebohongan tetap saja kebohongan. Kebohongan adalah bagian dari kemunafikan. Maka sebagai remaja smart sebisa mungkin kamu harus menghindari kebohongan. Katakan yang benar itu benar biarpun terasa pahit untuk diucapkan. Kejujuran tetaplah menjadi hal yang harus dijunjung tinggi.

Kedua, suka mengingkari janji. Janji adalah hutang. “Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya (QS. Al Isra’: 34). Maka tak ada alasan untuk tidak menepati janji. Jika memang kamu merasa berat untuk menepati janji, maka sebaiknya kamu tidak usah mengucap janji. Jalani saja apa yang kamu jalani sekarang, tak perlu berjanji untuk nanti atau esok hari. Namun jika memang terpaksa harus mengucap janji, ucapkanlah dengan keyakinan penuh bahwa kamu akan bisa menepatinya. Dalam hal ini tentu kamu harus melakukan ikhtiar dengan sungguh-sungguh untuk bisa menepatinya. Islam mengajarkan ketika seseorang berjanji maka sertailah dengan ucapan “Insya Allah” (QS. Al Kahfi: 24).

Ketiga, suka berhianat. Seseorang yang suka menghianati kepercayaan yang telah diberikan kepadanya adalah orang yang telah mencapai puncak kemunafikan. Penghianatan adalah hal paling menyakitkan bagi orang yang dihianati. Banyak ungkapan yang pasti sudah kamu baca atau kamu dengar tentang ungkapan kekecewaan dan hujatan dari seseorang yang sudah dihianati.

Pernahkah kamu dihianati orang yang paling kamu percayai? Bagaimana perasaanmu? Sakit hati tentu. Lalu rasa sakit hatimu itu akan membuatmu menghujat atau bahkan mengutuk orang yang telah menghianatimu tersebut. Dan itu sangatlah manusiawi.

Akibat dari penghianatan ini adalah hilangnya kepercayaan kepada orang yang telah menghianatimu. Atau jika kamu termasuk sedikit orang yang punya hati malaikat, kamu akan mencoba membangun kembali kepercayaan yang sudah menjadi puing-puing akibat penghianatan itu.

Dari uraian di atas jelas sudah bahwa remaja smart tentu tidak akan gegabah melakukan ketiga hal yang menjadi penanda sifat munafik tersebut. Remaja smart akan tetap menjunjung tinggi kejujuran. Remaja smart akan berusaha menepati janji. Dan remaja smart akan berusaha menjaga kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.

 

 

5 komentar:

Silahkan komentar ya...