REMAJA SMART ITU...
REMAJA YANG BISA MEMANFAATKAN WAKTU
Oleh: Nanang M. Safa'
Kamu pasti sudah sangat akrab dengan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan waktu. Orang Barat memiliki semboyan andalan “Time is money”, waktu adalah uang. Ini tentu sangat selaras dengan paham materialisme yang mereka anut. Segala sesuatu diukur dengan kesuksesan duniawi yang tersimpul dalam seberapa banyak uang yang dikumpulkan, seberapa banyak materi yang dimiliki. Bagi orang Barat, satu menit menyia-nyiakan waktu maka berarti akan kehilangan ribuan atau bisa saja jutaan dolar.
Kok bisa?
Sangat bisa. Karena kesempatan untuk mendapatkan uang itu akan direbut orang lain. Iklim kompetisi di negara-negara Barat sama sekali tidak memberi ruang bagi orang yang suka menyia-nyiakan waktu.
Beda Barat tentu beda Timur.
Orang Timur memiliki semboyan “Al waktu kasy-syaif” yang artinya waktu itu seperti pedang. Penjelasannya, siapapun yang tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik, maka dia akan bisa terluka karena bisa saja waktu yang telah dia lewatkan dengan sia-sia itu mengandung momentum penting dan bersejarah. Atau bisa saja menit-menit yang terlewat dengan sia-sia itu merupakan menit-menit paling menentukan bagi perjalanan hidup kita selanjutnya. Sehingga bisa saja keberhasilan yang sudah di depan mata, kabur entah ke mana atau harus tertunda sekian tahun lagi lamanya.
Makna dari kedua semboyan paling popular tersebut sebenarnya intinya sama yakni penegasan tentang betapa berharganya waktu.
Waktu adalah kenikmatan yang diberikan Allah SWT yang seringkali kita buang percuma. Maklum saja, kita tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli waktu. Allah SWT telah menyediakan waktu 24 jam sehari semalam secara gratis. Makanya kebanyakan manusia tidak begitu menganggap penting tentang waktu. Biasa-biasa saja. Padahal waktu tidak akan pernah bisa diputar ulang. Waktu yang sudah terlanjur hilang tidak akan pernah bisa kembali.
Semua manusia diberi jatah waktu yang sama oleh Allah SWT. Dan jatah waktu itu tidak bisa ditambahkan maupun dikurangi. Pemanfaatan dari waktu itulah yang menjadi pangkal perbedaan.
Sekarang cobalah melakukan refleksi diri. Dalam satu hari ini, berapa jam waktu yang telah kamu manfaatkan dengan baik, dan berapa jam waktu yang hanya kamu gunakan untuk bersantai.
Ingat! Kita tidak sedang berdiskusi atau adu argumentasi. Ini adalah muhasabah atau instropeksi diri. Jadi tidak perlu mencari-cari alasan pembenaran terhadap perilaku kurang memanfaatkan waktu yang kamu lakukan.
Barangkali kamu termasuk remaja yang merasa kekurangan waktu. Sementara ada temanmu yang merasa kebanyakan waktu. Atau barangkali kamu merasa waktu terasa begitu cepat berlalu, sementara temanmu merasa waktu berjalan terasa lambat merayap. Padahal sekali lagi, jatah waktu pada masing-masing orang itu sama.
Bagi remaja yang bisa memanfaatkan waktu, 24 jam itu dirasakannya tidak cukup. Ada saja yang belum bisa terselesaikan pada hari itu, tahu-tahu sudah larut malam. Sementara remaja lain begitu banyak membuang waktu hanya untuk hal-hal sepele, ngobrol, ngegame, tidur, melamun, dan kegiatan lain yang tidak banyak mendatangkan manfaat.
Bagi remaja smart, waktu adalah peluang yang harus dimaksimalkan pemanfaatanya. Remaja smart sadar betul bahwa waktu hanya akan menjadi penyesalan jika disia-siakan.
Nah, sekarang silahkan bermuhasabah atau menghitung kembali, berapa banyak waktu yang telah kamu habiskan untuk ngegame atau sekedar main pada setiap harinya?
Masihkah kamu akan menyia-nyiakan waktu emasmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar ya...