REMAJA SMART ITU...
REMAJA YANG BISA MENGHARGAI MILIK ORANG LAIN
Oleh: Nanang M. Safa'
Kamu pernah melihat temanmu yang begitu sayangnya dengan sebuah pensil pendek berwarna dekil yang sudah diserut di kedua ujungnya? Bagaimana perasaanmu melihat hal itu? Sebel, merasa terganggu, atau malah jijik. Lalu perasaanmu itu mendorongmu melakukan hal-hal yang tidak tepat, misalnya dengan cara diam-diam kamu mengambil (kalau tidak boleh dikatakan mencuri) pensil pendek yang diserut di kedua ujungnya milik temanmu yang sudah membuat kamu tidak nyaman tersebut, lalu kamu membuangnya tanpa sepengetahuannya. Atau justru kamu dengan terang-terangan merebutnya dari tangan temanmu ketika dia lagi asyik mempermainkannya, kemudian kamu membuangnya ke tempat sampah atau melemparnya jauh agar tidak diambilnya lagi.
Coba kamu amati reaksi spontan temanmu (si pemilik pensil kesayangan tadi). Pasti dia akan sangat marah dan serta merta memukulmu, atau karena tidak berani melakukannya, dia akan memendam kemarahannya itu dengan cara diam. Kemudian dari hari ke hari akan terlihat murung seakan kehilangan semangat menjalani hari-harinya. Semuanya itu tak lain hanya karena kehilangan pensil pendek dekil yang sudah diserut di kedua ujungnya tadi.
Sungguh di luar dugaanmu kan?
Lalu perlahan kamu mulai menyesali perbuatanmu itu. Kamu menukarnya dengan sebuah pensil baru sebagai bukti penyesalan dan permohonan maafmu. Namun ternyata temanmu tadi hanya terpaksa saja menerimanya atau justru menolaknya. Tentu ini akan sangat mengganggu persahabatan kalian yang sebelumnya begitu akrab dan hangat. Dan untuk mengembalikan kehangatan persahabatan kalian itu tentu tidak semudah yang kamu sangkakan serta butuh waktu yang cukup lama. Itupun mungkin sudah tak bisa sehangat dulu.
Apa sebenarnya yang sedang terjadi pada temanmu tadi?
Ya, betul.
Tindakanmu yang telah membuang pensil pendek yang diserut di kedua ujungnya itu benar-benar telah mengecewakan dan melukainya. Pensil pendek dekil yang diserut di kedua ujungnya yang bagimu tidak berharga itu, bagi temanmu bisa sangat berharga karena pada pensil pendek yang diserut di kedua ujungnya itu tersimpan kenangan tidak terhingga nilainya. Kenangan itulah yang membuat temanmu begitu sayang pada pensil pendek dekil yang diserut di kedua ujungnya tersebut. Jadi bukan dari sisi bentuk fisik pensilnya melainkan pada nilai kenangan yang terkandung di dalamnya.
Sudahlah, semuanya telah terjadi. Kamu tidak akan bisa mengembalikan kekecewaan temanmu akibat dari tindakanmu yang gegabah itu. Yang bisa kamu lakukan adalah meminta maaf dan tetap menjalin persahabatan dengannya.
Selanjutnya kamu harus bisa mengambil pelajaran dari apa yang telah terjadi. Berusahalah untuk bisa menghargai sesuatu yang menjadi milik temanmu biarpun dalam pandanganmu sesuatu itu tidak berharga sama sekali. Kendalikan dirimu untuk tidak melanggar batas privasi temanmu. Toch kesenangan mereka juga tidak melanggar batas privasimu kan?
jangan lupa logo PGRI dimasukkan daam setiap postingan
BalasHapus