Resume Juga Bisa Menjadi Buku Lo!

 

RESUME JUGA BISA MENJADI BUKU LO!

Oleh: Nanang M. Safa'

 

Judul yang pertama terlintas di pikiran saya ketika akan menulis artikel ini adalah “Membuat Buku dari Resume”. Namun setelah saya pikir-pikir kembali, saya merasa judul itu bisa menimbulkan salah persepsi. Saya khawatir ada di antara pembaca yang hanya membaca judul artikelnya saja lalu buru-buru mengambil kesimpulan. Akhirnya judul inilah yang saya pilih.

Kata resume berasal dari bahasa Perancis resume yang berarti "ringkasan" (https://pengertiandefinisi.com/pengertian-resume-lamaran-kerja). Pengertian ini senada dengan pengertian yang dicantumkan di https://pendidikan.co.id/pengertian-resume-dan-contohnya bahwa yang dimaksud resume adalah sebuah ringkasan atau rangkuman dari sebuah tulisan atau karangan panjang yang dipersingkat dengan mengambil bagian pokok dan juga menyisihkan rincian serta ilustrasinya. Kata resume dalam pengertian ini sangat akrab di kalangan siswa sebagai sebuah kelaziman tugas dari guru sebagai bukti bahwa siswa bersangkutan sudah membaca materi pelajaran tertentu.

Kata resume sendiri sebenarnya tidak melulu diartikan sebagai ringkasan atau rangkuman dari sebuah naskah, namun bisa saja berarti sebuah ringkasan yang memuat tentang data diri seseorang. Di dalamnya terdapat data berupa nama, tempat tanggal lahir, alamat, hingga jenjang pendidikan yang telah diikuti. Bahkan beberapa contoh resume lamaran kerja juga terdapat data pengalaman pekerjaan seseorang. Semua data tersebut dibuat dan disusun sesuai dengan urutannya masing-masing, sehingga dapat menarik minat orang lain untuk membacanya. Dengan kata lain, semakin menarik resume yang dibuat, maka peluang untuk diterima bekerja akan semakin besar (https://wikipintar.com/arti-resume-adalah).

Dari pengertian di atas, setidaknya ada beberapa hal yang bisa kita fahami. Pertama, sebuah resume hanyalah mencantumkan hal-hal penting yang diharapkan diketahui orang lain dan bisa menimbulkan kesan positif atas diri si pembuat resume. Jika resume ini dikaitkan dengan sebuah naskah bacaan atau paparan dari seorang nara sumber, maka resume hanyalah mengambil pokok-pokok materi yang dianggap penting; Kedua, dalam sebuah resume boleh ditambahkan hal-hal berkaitan dengan pengalaman pribadi asalkan masih berkaitan dengan tema tulisan.

 

Dari Resume Menjadi Buku

Buku yang berawal dari resume dipersepsikan sebagai buku true story (kisah nyata). Jadi dalam buku jenis ini lebih menonjolkan pengalaman penulis dalam mengikuti kegiatan tertentu. Dalam true story bisa diceritakan tentang kesan dan pendapat pemateri kemudian dipadu dengan pengalaman pribadi penulis, termasuk perubahan yang dirasakan penulis setelah mengikuti kegiatan dan sebagainya. Maka jika resume yang Anda buat ingin dijadikan dan diterbitkan menjadi sebuah buku, tentu ada syarat-syarat yang harus Anda penuhi. Tentu sama sekali tidak akan layak jika tulisan yang akan Anda jadikan buku tersebut hanyalah berupa ringkasan atau rangkuman. Materi yang Anda baca atau Anda dengar tersebut hanyalah sebagai materi pokok yang akan Anda kembangkan menjadi naskah secara utuh, dengan gaya penulisan Anda sendiri. Hal paling utama yang harus Anda hindari adalah copy paste.

Kesalahan yang sering terjadi pada banyak orang adalah ketika menganggap materi yang dibaca dan didengar dari nara sumber semuanya dianggap daging, sehingga yang dilakukan hanyalah memindah materi dengan mengatasnamakan sebagai karya sendiri. Ini adalah bagian dari plagiasi. Resume yang Anda dapat dari sumber pustaka atau dari nara sumber harus benar-benar difahami, dianalisis, dan disimpulkan dalam satu garis besar untuk kemudian dikembangkan sesuai dengan daya nalar Anda menjadi sebuah naskah baru. Jika perlu bisa juga Anda padukan dengan sumber lain dari buku atau dari internet sebagai pengayaan isi naskah.

 

Teknik Menulis Resume Menjadi Buku

Aam Nurhasanah (nara sumber pada Pelatihan Belajar Menulis PGRI hari ke-10) menyampaikan beberapa teknik yang bisa digunakan agar resume yang kita buat bisa diterbitkan menjadi sebuah buku. Penjelasannya secara bebas sebagai berikut:

1.    Mengumpulkan resume dalam satu file Microsoft Word

Dengan menyimpan resume yang Anda buat dalam satu file Microsoft Word akan memudahkan Anda untuk proses pengeditan ketika hendak Anda terbitkan menjadi sebuah buku. File lengkap yang harus Anda jadikan satu dalam Microsoft Word adalah cover, daftar isi, kata pengantar, isi buku bab per bab, biografi singkat penulis, serta sinopsis buku.

2.    Menentukan tema

Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan (https://id.wikipedia.org/wiki/Tema). Tema yang dipilih harus benar-benar mencerminkan isi buku yang akan ditulis. Tema inilah yang akan dijadikan acuan dalam penulisan sebuah buku. Tema akan diuraikan menjadi bab, sub bab, paragraf, dan kalimat hingga menjadi sebuah kesatuan yang layak disebut buku.

3.    Membuat Table Of Content (TOC) atau daftar isi.

Bagi penulis, daftar isi merupakan pemandu dalam mengembangkan materi yang akan ditulis dan dibahas dalam sebuah buku agar penulisan dan pembahasannya tidak melebar kemana-mana. Sedangkan bagi pembaca, daftar isi berfungsi sebagai navigasi yang memudahkan pembaca menemukan bagian isi buku yang mereka butuhkan tanpa harus menghabiskan banyak waktu untuk membuka-buka halaman demi halaman dari buku Anda.

4.    Review, revisi, dan edit naskah

Me-review atau memberikan tinjauan atau timbangan atau penelaahan adalah memberikan penilaian terhadap sebuah artikel ilmiah baik menyangkut kualitas isi maupun format penulisannya. Bagi penulis artikel, hasil penilaian seperti ini dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki artikelnya menyangkut isi maupun format penulisannya (https://repository.usd.ac.id/12673/1/3702_supratiknya_mengedit.artikel.jurnal_2010.pdf). Sebuah review seharusnya memberikan penilaian secara seimbang dan obyektif, kritik yang konstruktif kepada penulis untuk dapat digunakan sebagai masukan dalam mengadakan revisi (peninjauan kembali) dan editing naskahnya, baik menyangkut isi maupun penulisannya.

Revisi menjadi tanggung jawab penuh penulis. Revisi dilakukan untuk perbaikan dan penyempurnaan naskah buku sebelum diterbitkan. Dalam melakukan revisi, seorang penulis harus kembali mencermati naskah buku yang telah ditulisnya agar dapat menemukan sisi-sisi mana yang seharusnya diperbaiki/disempurnakan.

Sedangkan editing naskah bisa dilakukan oleh penulis sendiri bisa juga diserahkan kepada editor. Editing diperlukan untuk meminimalisir atau menghindari typo (kesalahan).

5.    Lengkapi dengan sinopsis

Sinopsis merupakan ringkasan isi naskah cerita yang menggambarkan isi dari buku, film, atau pementasan dari awal hingga akhir. (https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/14/135316469/sinopsis-pengertian-ciri-langkah-dan-fungsi). Sinopsis buku berisi tentang pembahasan buku secara umum serta ajakan atau motivasi untuk membaca buku tersebut. Sebuah sinopsis harus dikemas dengan bahasa persuasif (bersifat ajakan, bujukan atau rayuan) dan mampu membuat agar orang lain penasaran untuk membaca isi buku secara keseluruhan.

6.    Kirim ke penerbit

Setelah proses editing selesai selanjutnya Anda tinggal mengirimkan naskah buku Anda ke penerbit. Silahkan dipilih buku Anda ingin diterbitkan di penerbit mayor atau penerbit indie. Namun sebelum mengambil keputusan hendaknya benar-benar dipertimbangkan agar tidak menuai kekecewaan berlebihan setelah buku berhasil diterbitkan. Kedua penerbit ini sudah pasti ada plus minusnya. Keterangan lebih lengkap tentang perbedaan tentang penerbit mayor dan penerbit indie, silahkan baca postingan saya di link ini https://kampus215.blogspot.com/search?q=ayo+menerbitkan+buku.

Nah, sekarang Anda tinggal menunggu hasil jerih payah Anda, dan “selamat!” Anda sudah menjadi seorang penulis buku.