IF WE THINK CAN DO THE BEST, WE CAN DO IT
Oleh: Nanang M. Safa'
Kamu pasti pernah membaca kata bijak di atas. “Jika kita berfikir bisa melakukan yang terbaik, kita akan dapat melakukannya”. Indah sekali dan sangat memotivasi. Ada dua inti dari semboyan di atas yang bisa kita petik yakni:
Pertama: FIKIRKAN!
Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia dan sempurna bahkan jika dibandingkan dengan malaikat sekalipun. Kita boleh tersanjung, tapi jangan lupa, manusia juga tak lebih dari binatang bahkan bisa lebih hina dari binatang.
Manusia lebih tinggi dan terhormat dari semua makhluk ciptaan Allah dari jenis apapun. Allah sendirilah yang memaklumatkan kemuliaan manusia ini. Awalnya memang muncul keraguan dari malaikat sebagai makhluk yang paling taat kepada penciptanya (ALLAH). Malaikat masih diliputi trauma atas kerusakan dan kekacauan yang diciptakan makhluk penghuni bumi sebelum manusia. Apalagi makluk baru bernama manusia ini belum teruji sebagai makhluk yang akan dilabeli “makhluk paling mulia” di antara makhluk-makhluk ALLAH yang telah diciptakan lebih dulu. Namun keraguan itu seketika hilang setelah Adam (manusia pertama) mampu menjadi guru bagi mereka. Dan sebenarnya iblis juga mengakui kecerdasan Adam namun karena sudah terlanjur dikuasai kesombongannya, iblis menentang Adam dan menentang ALLAH. Dan ketika akhirnya manusia kena bujuk rayu iblis sehingga tidak mampu mengendalikan nafsunya maka label kemuliaan itu akan dicabut oleh ALLAH, dengan bukti Adam harus keluar dari surga dengan segala fasilitas yang lengkap dan menyenangkan. Adam dan Hawa (manusia) benar-benar dikembalikan oleh Allah kepada posisi paling hina. Adam dan Hawa harus berikhtiar dan menjalani pertobatan yang sangat berat dan panjang sehingga akhirnya pertobatan mereka diterima oleh ALLAH, dan akhirnya Adam dan Hawa diberikan kembali kemuliaan oleh ALLAH dan diangkat menjadi khalifah (wakil ALLAH) di bumi. Adam diberi hak penuh untuk mengolah dan mengelola alam dan segala isinya ini.
Kunci dari kemuliaan manusia adalah pada akal pikirannya. Malaikat tunduk dan mengakui bahwa Adam adalah makhluk yang lebih hebat dari dia karena Adam mampu memaksimalkan anugerah yang diberikan ALLAH bernama akal ini sehingga bisa menyampaikan ilmu yang bagi malaikat adalah pengetahuan baru di luar kemampuannya. Kemudian hal yang bisa mengembalikan Adam pada kemuliaannya kembali setelah menjalani hukumannya di dunia adalah akalnya juga –atas kehendak ALLAH-. Kita tidak bisa membayangkan keadaan bumi ketika itu, hutan belantara yang belum dijamah tangan manusia. Maka karena kesempurnaan ciptaan ALLAH jualah manusia dapat menaklukkannya. Akal adalah media tak terbatas dan sangat canggih untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka jika manusia bisa memaksimalkan fungsi akalnya, dunia pasti akan bisa digenggamnya.
Kedua: LAKUKAN!
Ide yang muncul dalam fikiran secemerlang apapun tidak akan memberi manfaat dan tidak akan berarti apa-apa tanpa ada perwujudan dalam tindakan. Tindakan adalah wujud nyata dari buah fikiran. Lakukanlah apa yang ada dalam fikiran, jangan biarkan berlalu tanpa bekas. Fikiran yang dilandasi ilmu pengetahuan pasti akan melahirkan karya besar yang bisa membawa kemajuan. Dan kemajuan yang dilandasi moral agama akan melahirkan peradaban yang berkemanusiaan.
Jadi bolehlah dalam tulisan ini saya tambahkan sedikit slogan tersebut, “If we think can do the best, INSYA ALLAH we can do it!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar ya...