MENJADI GURU BLOGER
Oleh: Nanang M. Safa
Era sekarang ini manusia sangat dimudahkan dalam mencari informasi apa saja melalui mesin pencari (Search Engine). Search Engine adalah sebuah program komputer yang khusus difungsikan untuk membantu pengguna dalam mencari berkas-berkas yang tersimpan dalam layanan Word Wide Web atau New Group pada sejumlah komputer server (qwords.com).
Banyak perusahaan penyedia jasa Search Engine seperti Google, Yahoo, Yandex, Bing, DuckDuckGo, atau AltaVista. Melalui Search Engine Anda bisa berselancar menjelajahi dunia. Menjelajah dunia? Wow, dulu saya juga tidak berani membayangkannya karena saya anggap itu adalah hal yang mustahil. Namun ternyata dengan hadirnya internet, sekarang semuanya menjadi mungkin. Anda tinggal mengetikkan kata tertentu maka dengan cepat mesin pencari secara otomatis akan menjelajah ke situs web, halaman web, berita, gambar, atau blog seperti yang Anda inginkan.
Sangat mudah bukan?
Maka tidak bisa ditunda lagi, jika Anda seorang guru maka Anda juga harus memaksimalkan keberadaan internet untuk tujuan menyebarkan ilmu pengetahuan. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan membuat blog. Blog gratisan saja dulu semisal Bloger.com, Wordpress, WIX.com, Medium, Tumbir.com, Weebly.com, atau Community.idntimes.com.
Blog atau webblog adalah website atau jurnal online yang memuat beragam informasi serta menampilkan postingan terbaru di bagian atas halaman (hostinger.co.id). Blog menjadi sarana komunikasi yang mulai banyak digemari belakangan ini. Dalam sebuah blog, si bloger dapat menyampaikan berbagai informasi dalam bentuk teks dan gambar. Blog juga merupakan identitas digital bagi pemiliknya. Salah satu manfaat blog bagi guru adalah dengan aktifnya seorang guru mengelola blog maka secara otomatis dia akan terus berupaya meningkatkan kapasitas pengetahuannya untuk mengisi blog pribadinya dengan konten yang menarik agar mampu bersaing di tengah menjamurnya blog atau website.
Guru Bloger
Guru bloger adalah guru yang dapat memanfaatkan blog sebagai media pembelajaran. Beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam membuat konten blog pembelajaran adalah:
Pertama, buatlah konten yang orisinil dengan menghindari plagiasi. Perlu diingat bahwa Anda sedang mengajari peserta didik Anda untuk jujur. Maka konten yang Anda sajikan juga harus jujur. Dalam dunia literasi, plagiasi merupakan ketidakjujuran yang harus dihindari.
Kedua, buatlah konten yang mudah difahami dan mudah diterapkan. Cara berfikir dan tingkat pemahaman peserta didik Anda tentu berbeda dengan cara berfikir dan tingkat pemahaman Anda sebagai guru. Dengan memahami cara berfikir dan tingkat pemahaman peserta didik ini, Anda akan dapat mengefektifkan fungsi blog Anda sebagai media pembelajaran.
Ketiga, tulislah konten yang singkat, padat, jelas, dan tegas. Konten yang tidak jelas dan terlalu panjang akan membuat peserta didik Anda bosan. Jangankan untuk membacanya sampai tuntas, mungkin untuk melihatnya saja sudah malas.
Keempat, Kombinasikan konten Anda dengan gambar atau video. Dunia anak-anak adalah dunia visual. Maka persyaratan utama agar konten yang Anda sajikan di blog menarik minat peserta didik Anda adalah dengan menampilkan gambar, animasi, atau ilustrasi yang menarik. Tentu juga harus sesuai dengan materi yang sedang Anda bahas.
Kelima, buatlah konten yang up to date. Konten yang up to date adalah konten yang sedang menjadi trending topic saat ini. Ciptakanlah enganging content yakni konten yang menyajikan gagasan baru dan segar, bukan masalah-masalah basi.
Keenam, hindari konten hoax dan konten sampah. Peserta didik Anda adalah generasi emas yang Anda harapkan menjadi generasi harapan bangsa. Janganlah peserta didik Anda disuguhi konten-konten hoax dan konten sampah. Saringlah dulu sebelum disharing.
Ketujuh, lakukan swa editing untuk meminimalisir typo atau kesalahan sebelum konten Anda posting di blog Anda. Anda sering menemukan kesalahan penempatan tanda baca, penggunaan huruf kapital, serta penghamburan kata ketika membaca berbagai konten di blog. Kesalahan-kesalahan ini sepertinya sepele namun sebenarnya sangat mengganggu. Cara untuk menghindari kesalahan ini adalah dengan mempelajari kaidah penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Jelas sudah sekarang bahwa sebagai guru di era milenial ini, Anda tidak bisa lagi menghindar dari dunia internet. Sekarang adalah eranya literasi digital. Mau tidak mau Anda harus ikut berbaur di dalamnya. Anda harus ikut memberi warna dunia anak-anak Anda untuk mencintai literasi melalui literasi digital. Jadilah guru bloger sebagai bentuk kepedulian Anda dalam menggiatkan literasi. Bangun motivasi untuk terus menulis dan menulis, lalu posting tulisan itu di blog. Yakinlah, pada saatnya nanti blog Anda akan berbuah manis.