MENJADI PENULIS SEKALIGUS PENJUAL BUKU
Oleh: Nanang M. Safa
Tema : Teknik Promosi Buku
Judul : Menjadi Penulis Sekaligus Penjual Buku
Pertemuan ke : 29
Gelombang ke : 28
Nara Sumber : Akbar Zainudin, MM, MNE
Moderator : Sim Chung Wei, SP
Sebagai penulis buku, Anda tentunya juga menginginkan buku Anda laris, kalau bisa best seller. Dengan larisnya buku Anda, dengan sendirinya akan membawa dampak positif dalam kehidupan Anda, baik dari sisi peningkatan popularitas Anda sebagai penulis, maupun kesejahteraan kehidupan Anda dari hasil penjualan buku Anda. Royalti yang akan Anda terima dari hasil penjualan buku Anda yang best seller tentu akan membuat tabungan Anda gemuk. Maka sebagai penulis, Andapun seharusnya tidak berpangku tangan setelah buku Anda terbit. Jadilah penjual buku Anda. Tidak usah merasa gengsi atau justru merasa tinggi hati. Hasil jerih payah Anda itu akan kembali kepada Anda sendiri.
Ayo promosikan buku Anda. Informasikan buku Anda kepada calon pembaca agar mereka tertarik membeli buku Anda. Promosi menjadi bagian penting sebab sebagus apapun buku yang telah Anda tulis jika Anda hanya menyimpannya maka buku Anda tidak akan dikenal oleh banyak orang. Jika mengenal saja tidak apalagi mau membeli.
Promosi buku yang Anda lakukan selain bertujuan untuk membuat calon pembaca mengenal (tahu) buku Anda, juga dapat membangkitkan minat mereka untuk membeli buku Anda. Barangkali saja pada awalnya mereka tidak butuh namun setelah Anda perkenalkan akhirnya mereka menjadi butuh. Selanjutnya ketika mereka membaca buku Anda, bolehlah Anda berharap agar mereka mau merekomendasikan buku Anda kepada teman-temannya.
Promosi buku bukan hanya menjadi tugas penerbit, namun juga penulis buku. Apalagi jika buku anda diterbitkan oleh penerbit Indie. Promosi buku dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
1. Lounching buku.
Launching buku adalah program untuk meluncurkan buku baru yang bisa dilakukan di banyak tempat yang memungkinkan. Lounching buku bisa dilakukan oleh penerbit maupun oleh penulis buku. Di beberapa penerbit mayor sudah disediakan tempat khusus yang dimaksudkan untuk lounching buku. Selain secara langsung (offline), lounching buku juga bisa dilakukan secara online dengan memanfaatkan berbagai saluran media sosial yang ada.
2. Bedah buku.
Bedah buku dapat berupa acara diskusi untuk membedah isi buku. Bedah buku juga bisa dilakukan secara offline maupun online. Penyelenggaraan bedah buku secara offline dapat dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga yang ada kaitannya dengan isi buku yang akan dibedah agar bisa mencapai hasil maksimal. Sedangkan bedah buku secara online dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai saluran yang ada seperti Zoom, Instagram, Facebook, WhatsApps group, dan yang lainnya.
Bedah buku bisa dilakukan beberapa kali agar orang semakin mengenal buku yang ditulis. Rumusnya, semakin sering disebut maka orang juga akan semakin mengenal. Semakin mengenal maka akan semakin penasaran. Semakin penasaran maka harapan untuk membeli juga akan semakin besar.
3. Seminar atau pelatihan.
Seminar ataupun workshop (pelatihan) tentu harus selaras dengan tema/isi buku. Jika buku Anda berbicara tentang motivasi menulis, sudah pasti seminar yang Anda selenggarakan juga tentang pentingnya menulis. Jika tujuannya untuk mendatangkan orang sebanyak-banyaknya, seminar yang dilakukan bisa gratis. Selanjutnya seiring dengan semakin meningkatnya animo masyarakat bolehlah seminar atau workshop tersebut berbayar. Akan lebih menguntungkan lagi jika workshop tersebut bisa berlanjut dalam beberapa gelombang.
4. Membangun komunitas.
Komunitas yang dimaksudkan di sini tentu saja komunitas yang selaras dengan tema/isi buku. Jika buku Anda bertema remaja, Anda bisa membangun komunitas beranggotakan remaja atau orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap remaja. Orang-orang yang ada dalam komunitas Anda harus merasakan betul manfaat dari hadirnya mereka dalam komunitas. Misalnya, Anda bisa saja berbagi tips untuk memenangkan kompetisi sains dan sebagainya.
5. Membangun jaringan reseller.
Reseller adalah orang-orang yang dengan senang hati mau membantu menjualkan buku Anda. Keluarga, teman, rekan kerja bisa Anda rekrut menjadi reseller. Tentu ada imbalan dalam bentuk komisi untuk setiap buku yang bisa mereka jual. Umumnya komisi tersebut berada pada kisaran 20-30% dari harga buku. Jangan lupa juga memberikan penjelasan singkat tentang materi yang ada di buku Anda. Ini akan memudahkan mereka untuk mempromosikan buku Anda.
6. Jualan di marketplace.
Anda juga bisa menjual buku Anda di marketplace seperti Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan yang lainnya. Membuka toko buku di marketplace tentu akan meluaskan promosi dan distribusi buku Anda.
7. Memanfaatkan media sosial (medsos)
Sekarang zamannya media sosial (medsos). Siapa yang tidak mengenal Youtube, Instagram, Facebook, Twiter, linkedin, Tiktok. Semakin banyak followers dan subscriber Anda di berbagai saluran media sosial, maka sudah pasti buku Anda juga akan semakin dikenal banyak orang. Anda hanya butuh meluangkan waktu sebentar untuk membuat status atau ulasan singkat tentang buku anda, lalu posting, beres.
Tidak usah terburu-buru menjual buku. Perkenalkan saja dulu. Sharing beberapa hal yang bermanfaat. Ambil isi dari buku Anda. Buatlah followers Anda penasaran dengan materi lengkapnya.
Jika Anda ingin mempromosikan buku Anda melalui media sosial, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan konsistensi dan repetisi. Konsistensi berkaitan erat dengan rajin update status, misalnya setiap tiga hari sekali atau satu minggu sekali. Anda bisa update status dengan menyangkan buku Anda dalam berbagai suasana. Sedangkan repetisi adalah mengulang dan mengulangi lagi. Coba Anda lihat tayangan iklan di TV, selalu diulang dan diulang lagi. Cara ini tiada lain agar buku Anda (covernya atau isinya) menancap kuat dalam ingatan calon pembaca. Harapannya tentu agar mereka tertarik untuk membeli buku Anda tersebut.
Mempromosikan dan memasarkan buku juga berhubungan erat dengan keterampilan berbicara di depan umum (public speaking), keterampilan menyusun kata-kata yang memikat (copy writing), penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terutama media sosial. Maka sebagai seorang penulis sekaligus penjual buku, anda juga harus menguasai tiga keterampilan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar ya...