PENDIDIKAN - REMAJA - KELUARGA: Remaja Smart Itu... Remaja yang Tidak Pernah Bosan Menuntut Ilmu

28/03/2021

Remaja Smart Itu... Remaja yang Tidak Pernah Bosan Menuntut Ilmu

REMAJA SMART ITU...

REMAJA YANG TIDAK PERNAH BOSAN

MENUNTUT ILMU

Oleh: Nanang M. Safa'

 


Kamu tentu sudah sangat akrab dengan ungkapan “ilmu itu adalah cahaya” (https://kuninganmass.com/ilmu-adalah-cahaya/). Atau “seandainya tanpa ilmu maka manusia akan seperti binatang” (https://www.nu.or.id/post/read/70283/pembeda-manusia-dari-binatang). Atau “ilmu akan menghidupkan jiwa” (https://today.line.me/id/v2/article/D75jD8). Atau ungkapan yang lain lagi.

Ilmu adalah syarat mutlak untuk bisa meraih dunia. Orang yang berilmu juga akan ditempatkan pada posisi yang lebih terhormat.

Ilmu bisa didapat dari mana saja. Tidak hanya terbatas di bangku sekolah formal. Dari membaca kamu bisa mendapatkan ilmu. Dari mendengarkan, kamu bisa mendapatkan ilmu. Dari diskusi, kamu juga bisa mendapatkan ilmu. Bahkan dari merenung, kamu bisa mendapatkan ilmu. Ilmu tidak akan pernah habis digali. Semakin kamu mempelajari suatu ilmu maka justru kamu akan merasa semakin banyak ilmu yang belum kamu kuasai.

Cobalah kamu telusuri lagi di buku atau di internet apa saja keistimewaan ilmu dibanding dengan harta atau yang lainnya? Ali bin Abi Thalib (seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang alim dan digelari sebagai “pintunya ilmu”) pernah menjelaskan tentang kelebihan ilmu dibanding harta. (https://fis.uii.ac.id/blog/2007/01/12/keutamaan-ilmu-atas-harta/)

Setidaknya ada tiga hal keutamaan ilmu dibanding harta. Ilmu itu tidak akan pernah habis, bahkan bisa bertambah ketika diberikan. Sedangkan harta pasti akan berkurang ketika diberikan. Ilustrasi dari pernyataan ini adalah ketika kamu menguasai satu ilmu lalu ilmu itu kamu ajarkan kepada temanmu, maka ilmumu itu tidak akan berkurang sedikitpun, malah justru akan semakin bertambah dan semakin mahir kamu menguasainya. Beda dengan harta. Ketika kamu memiliki uang Rp. 100.000,- lalu uangmu itu kamu berikan kepada temanmu, tentu sekarang uangmu tinggal Rp. 50.000,- Itulah harta.

Ilmu itu bisa menjaga orang yang memilikinya. Sedangkan harta justru harus kamu jaga ekstra ketat agar tidak diambil orang-orang iri dan serakah yang sedang menunggu kesempatan. Ketika kamu memiliki ilmu bela diri yang mumpuni misalnya, maka penjahatpun harus berfikir seribu kali ketika akan megganggumu. Maka jelaslah bahwa ilmu akan dapat menjaga orang yang memilikinya. Sedangkan harta, akan membuatmu repot, harus menjaganya setiap saat agar harta yang kamu miliki itu benar-benar aman.

Ilmu itu hanya bisa didapatkan dengan cara diberikan oleh pemiliknya. Ilmu tidak bisa dirampas atau dicuri dari pemiliknya. Sedangkan harta bisa saja hilang kapan saja baik dengan cara diambil paksa maupun hilang tanpa sengaja.

Syetanpun “secara jujur” mengakui bahwa menyesatkan satu orang berilmu (alim) jauh lebih berat dan lebih sulit dibandingkan menyesatkan seribu orang ahli ibadah (‘abid).

Amalan orang yang tak dilandasi ilmu jauh lebih membahayakan dibanding orang pandai ilmu tapi tidak mau mengamalkannya. Bukan berarti orang pandai itu bebas dari dosa karena tidak mengamalkan kebaikan, namun hal ini menunjukkan bahwa pada dasarnya ilmu itu menjadi landasan pokok tentang amalan dan ibadah. Dengan kata lain, ibadah yang tidak dilandasi ilmu maka hanya akan menghasilkan kesia-siaan.

Mengingat begitu pentingnya ilmu, maka bagi remaja smart tiada kata bosan untuk menuntut ilmu. Bahkan jika perlu “Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri seberang sekalipun”. Sebab kewajiban menuntut ilmu itu memang dimulai dari lahir sampai nanti datangnya ajal. Artinya, jangan pernah bosan menuntut ilmu kapanpun dan di manapun kamu berada. Inilah cerminan remaja smart pencinta ilmu yang sebenarnya.

 

1 komentar:

  1. Iya benar sekali, kalau ilmu itu dibagikan kepada orang lain pasti bertambah, tapi kalau harta atau uang di di bagikan ke orang lain, pasti berkurang,

    BalasHapus

Silahkan komentar ya...