TAHUN 2022 HARUS TETAP OPTIMIS
Oleh: Nanang M. Safa'
Gerbang 2022 terpampang di depan kita. Tentu tidak seperti tahun-tahun yang sudah. Gempita menyambut hadirnya tahun baru 2022 kali ini akan sangat berbeda nuansanya dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika pada tahun-tahun sebelumnya toko-toko swalayan, supermarket, hotel, dan tempat-tempat wisata banjir suguhan, tahun ini tidak bisa lagi. Jika tahun-tahun sebelumnya begitu riuh suara terompet, pesta kembang api, goyang dangdut, karnaval, dan arak-arakan di jalan raya, tentu tahun ini semua kehebohan itu tidak akan terdengar dan terlihat lagi. Euforia kehappyan dalam menyambut pergantian tahun itu, kali ini kiranya akan lebih baik jika diwujudkan dalam bentuk perenungan, doa, dan mawas diri. Justru dengan cara inilah kita benar-benar bisa memanifestasikan rasa syukur kita atas kesempatan yang diberikan Sang Maha Pemberi Rahmat Allah SWT untuk menjalani kehidupan baru di tahun 2022. Dan kita harus tetap optimis bahwa di sepanjang tahun 2022 nanti kita akan mendapatkan capaian yang lebih baik dibanding tahun 2021 lalu.
Menyambut datangnya pergantian tahun dengan rasa optimis adalah gambaran nyata tentang karakter seseorang yang ingin menggapai sukses. Dan sebaliknya orang pesimis dan skeptis pasti memandang pergantian tahun tak lebih hanyalah perubahan angka yang tidak bermakna apa-apa. Tidak ada harapan lebih terhadap pergantian tahun. Ciri orang yang merugi adalah jika hari ini sama dengan hari kemarin. Dengan kata lain, tidak ada perubahan berarti dari hari ke hari, semuanya hanya stagnan alias jalan di tempat, apalagi jika justru mengalami kemunduran, ini sama artinya dengan mati dalam hidup.
Ikut Menyambut pergantian tahun tentu merupakan hal yang tidak dilarang, asalkan penyambutan itu tidak mengarah pada kemudaratan, kemaksiyatan, dan kemungkaran. Apalagi di masa pandemi sekarang ini, tentu penyambutan itu akan lebih bermanfaat jika dilakukan dalam kemasan perenungan dan muhasabah (instropeksi diri), sehingga kita dapat mengambil pelajaran penting tentang makna pergantian tahun. Inilah cerminan jiwa-jiwa manusia beradab yang harus kita budayakan. Sebaliknya ketika pada masa penuh keprihatinan ini ada orang yang justru larut dalam pesta pora dan hura-hura dalam menyambut datangnya malam pergantian tahun, sementara badai covid-19 masih belum reda, sementara banyak saudara kita yang sedang terkena musibah dan bencana, maka jelas sudah bahwa pada hakekatnya mereka adalah syetan berwajah manusia. Naudzubillah.
Kiranya sepanjang tahun 2022 nanti dunia masih akan dihantui Covid-19 biarpun popularitasnya sudah semakin tertinggal di belakang. Dan kita patut bersyukur atas nikmat Allah ini. Namun demikian, kita tak boleh kendor berikhtiar. Protokol kesehatan harus tetap dipatuhi semaksimal mungkin. Program vaksinasi bagi yang tidak ada uzur atau halangan tentu juga sebuah pilihan cerdas. Ini menjadi ikhtiar penting demi keselamatan dan kemaslahatan bersama. Tidak usah sok jago dengan melanggar protokol kesehatan. Kesombongan semacam itu hanya akan melahirkan penyesalan. Daripada membahayakan diri dan orang lain, bukankah lebih baik kita gunakan untuk bermuhasabah atau mengevaluasi diri sendiri. Lalu hasil muhasabah itu kita jadikan bahan refleksi untuk acuan langkah di 2022 yang akan datang. Apa yang sudah kita capai sejauh ini, apa yang harus diperbaiki dari setahun ke belakang, apa pula yang ingin kita capai setahun ke depan. Dengan semua ini, harapannya tentu kita semakin termovitasi untuk meninggalkan apa yang buruk di tahun lalu, dan berupaya meraih yang terbaik di tahun mendatang. Intinya, KITA HARUS TETAP OPTIMIS menjalani hidup di tahun 2022.
“10…9…8…7…6…5...4…3…2…1... SELAMAT TAHUN BARU 2022. Life must go on!” Semoga kita terhindar dari perbuatan sia-sia yang tidak disukai Allah SWT. Dan semoga kita dihindarkan dari bencana dan musibah, termasuk covid-19 atas perlindungan dan pertolongan Allah SWT. Aamiin....
Semoga ditahun 2021 lebih baik dari tahun sebelumnya dan sukses selalu...
BalasHapusSemoga ditahun 2021 lebih baik dari tahun sebelumnya dan sukses selalu...
BalasHapus