PENDIDIKAN - REMAJA - KELUARGA: Usaha Penerbitan Buku Masih Menjadi Lahan subur

19/03/2023

Usaha Penerbitan Buku Masih Menjadi Lahan subur

 

USAHA PENERBITAN BUKU MASIH MENJADI LAHAN SUBUR

Oleh: Nanang M. Safa

 


Tema                          : Usaha Penerbitan Buku

Judul                          : Usaha Penerbitan Buku Masih Menjadi Lahan Subur

Pertemuan ke           : 30

Gelombang ke          : 28

Nara Sumber             : Mukminin, M.Pd

Moderator                  : Muliadi, M.Pd

 

Menerbitkan buku merupakan tindak lanjut dari menulis. Tulisan yang hanya tersimpan di laptop tidak akan banyak memberikan manfaat. Beda ceritanya ketika tulisan tersebut dikumpulkan dalam satu buku lalu diterbitkan. Banyak manfaat yang akan didapat oleh seorang penulis ketika tulisan-tulisannya diterbitkan dalam bentuk buku. Selain bisa memberikan manfaat bagi banyak orang (ini berarti akan menjadi tabungan akherat), juga akan membuat penulisnya dikenal banyak orang dan bagi orang-orang dalam kelompok tertenu tentu bisa membangun personal branding.

Inilah yang melatarbelakangi mengapa penerbitan buku masih tetap eksis di tengah gerusan dunia digital. Usaha penerbitan buku ternyata masih tetap menjadi lahan subur untuk berwirausaha.

Dalam tulisan ini, saya ingin mengajak Anda menyelami dunia penerbitan buku bersama ahlinya, Mukminin, M.Pd.I selaku founder Kamila Press Lamongan). Beliau telah lama berkecimpung di dunia penerbitan buku sehingga faham betul tentang seluk-beluk bisnis penerbitan buku.

 

Inovasi Penerbit Buku

Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, penerbit buku juga terus melakukan ivovasi agar bisa tetap eksis. Inovasi yang dilakukan oleh penerbit beberapa tahun terakhir ini mengerucut pada hal-hal berikut:

1.     E-book (buku elektronik).

E-book merupakan inovasi paling populer di dunia penerbitan buku. E-book memberikan kepraktisan kepada pembaca. Dengan hadirnya e-book membaca akan terasa lebih mudah mudah, lebih cepat, dan lebih murah, serta tidak membutuhkan tempat penyimpanan yang besar seperti buku fisik. E-book menjadi alternatif paling disukai oleh banyak orang termasuk penerbit. Dengan perangkat elektronik standar saja seperti tablet, smartphone, atau e-reader, Anda sudah bisa membaca e-book. Ketika Anda harus melakukan perjalanan, Anda tetap bisa menyalurkan hobi membaca anda melalui e-book. Tak butuh tas besar untuk membawa buku-buku koleksi Anda.

2.    Self-Publishing (penerbitan mandiri).

Dengan Self-publishing, penulis buku hampir 100% bisa menerbitkan bukunya sendiri tanpa harus mengirimkannya ke penerbit. Jika buku yang diterbitkannya best seller, maka keuntungannya sepenuhnya juga akan kembali kepada penulisnya. Intinya, melalui self-publishing, penulis memegang kendali penuh atas buku-buku yang ditulis dan diterbitkannya.

Beberapa platform self-publishing telah hadir dan siap memfasilitasi parta penuilis buku semisal Amazon KDP atau Smashwords. Silahkan unggah buku Anda dan besiap-siaplah diserbu para pembaca dari seluruh dunia.

3.    Print on Demand (POD)

Teknologi Print on demand (POD) memberikan fleksibilitas dalam mencetak buku. Penulis bisa mencetak bukunya secara cepat dan efisien sesuai jumlah pesanan. Jadi tidak ada istilah rugi baik bagi penulis sendiri maupun bagi penerbit. Ketika ada revisi untuk bukunya, penulis juga bisa langsung merevisinya untuk diterbitkan berikutnya.

4.    Augmented Reality (AR).

Dalam konteks penerbitan buku, Augmented Reality (AR) dapat digunakan untuk membuat buku lebih menarik dan interaktif. Misalnya penulis dapat menambahkan video atau gambar-gambar animasi ke dalam bukunya agar lebih menarik pembaca.

5.    Audio book (buku suara).

Melalui audio book ketika seseorang ingin mengetahui isi buku tidak harus membacanya sendiri, cukup menggunakan audio book yang akan membacakan seluruh isi buku. Audio book sangat digemari oleh orang-orang yang lebih suka mendengarkan daripada membaca. Audio book bisa menjadi alternatif bagi orang-orang sibuk yang tidak memiliki cukup waktu untuk membaca.

 

Buku Fisik Masih Digemari

Biarpun ada kecenderungan sekian persen pembaca buku beralih ke e-book, dll, namun buku dalam bentuk fisik (cetak kertas) tidak lantas ditinggalkan. Masih banyak orang yang sudah terlanjur tertaut hatinya dengan buku dalam bentuk fisik. Maka jika Anda ingin menekuni bisnis penerbitan buku, Anda masih memiliki peluang cukup besar.

Beberapa hal yang wajib Anda ketahui berkaitan dengan dunia penerbitan buku adalah:

1.     International Standard Book Number (ISBN).

Sebagai penerbit Anda harus faham betul tentang persyaratan dan prosedur pengurusan ISBN. ISBN sendiri juga masih tetap menjadi salah satu hal yang diimpikan banyak penulis sebagai pengkuan formalitas dari buku yang telah dihasilkan oleh seorang penulis. Bahkan dengan terbitnya regulasi baru tentang syarat penerbitan ISBN yang cukup rumit, ternyata tidak menyurutkan tekad bagi penulis untuk menerbitkan buku ber-ISBN. Namun demikian bagi buku-buku antologi bersama tidak perlu mengurus ISBN namun cukup dengan QRCBN (Quick Response Code Book Number).

Syarat pengajuan ISBN sebagai berikut:

a.    Penerbit harus memiliki link berbayar.

b.    Buku yang diajukan harus dikirim lengkap ke web Perpusnas.

c.    Cover buku.

d.    Permohonan ISBN ke Perpusnas oleh Penanggungjawab penerbit (Direktur).

e.    Surat pernyataan keaslian karya bermaterai Rp. 10.000,- dan ditandatangani oleh penulis, serta mengetahui penanggungjawab penerbit disertai stempel resmi penerbit.

f.     Naskah buku sudah dilayout dikirim dalam bentuk PDF lengkap atau utuh.

2.     Standard kertas.

Kertas yang digunakan untuk menerbitkan buku cerpen, novel, kumpulan puisi, dan sejenisnya menggunakan jenis kertas bookpaper (kertas coklat halus). Kertas jenis ini lebih awet dan tidak mudah berlubang dimakan kutu. Sedangkan untuk buku-buku pengetahuan dan referensi lazimnya menggunakan kertas HVS putih.

3.     Biaya cetak.

Setiap penerbit tentu memiliki hitung-hitungan tersendiri berkaitan dengan biaya cetak buku. Di Kamila Press sendiri biaya cetak dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Biaya Cetak buku A5, dengan kertas Bookpaper (coklat halus) atau HVS putih (termasuk biaya ISBN, Layout, edit, cover buku, PO buku, dan sertifikat penulis) dengan minimal cetak 10 buku per-1 September 2022 adalah:

a.      60 halaman: # Cetak 10 buku/ eksp. = 645.000 + Ongkir.

b.      70 halaman: # Cetak 10 buku = 665.000 + Ongkir.

c.      85 halaman: # Cetak 10 buku = 673.000 + Ongkir.

d.      90 halaman: # Cetak 10 Buku = 728.000 + Ongkir. 

e.      100 halaman: # Cetak 10.Buku = 738.000 + Ongkir.

f.       125 halaman: # Cetak 10 buku = 764.000 + Ongkir.

g.      150 halaman: # Cetak 10 buku = 815.000 + Ongkir.

h.      200 halaman: # Cetak 10 buku = 855.000 + Ongkir.

i.       250 halaman: # Cetak 10 buku = 915.000 + Ongkir.

j.       300 halaman: # Cetak 10 buku = 970.000 + Ongkir.

k.      350 halaman: # Cetak 10 buku = 1.120.000 + Ongkir.

l.       400 halaman: # Cetak 10 buku = 1.170.000 + Ongkir.

m.    450 halaman: # Cetak 10 buku = 1.220.000 + Ongkir.

n.      500 halaman: # Cetak 10 = 1.270.000 + Ongkir 

Keterangan: Setelah cetak 10 buku dengan jumlah halaman dan harga tersebut, lebihnya dihitung harga cetak ulang sebagai berikut:

a.    Cetak buku 60 halaman: Harga @ 22.000.

b.    Cetak buku 70-75 hlm harga @23.000.

c.    Cetak buku 100 hlm. Harga @ 25. 000.

d.    Cetak buku 140 hlm harga @ 30.000.

e.    Cetak buku 150 hlm @ 31.000.

f.     Cetak buku 250 hlm. Harga @ 42.000.

g.    Cetak buku 300 hlm. Harga @ 47.000.

h.    Cetak 320 hlm. Harga @ 48.000.

i.      Cetak 340 hlm. Harga @ 50.000.

j.      Cetak 360 hlm. Harga @ 52.000.

k.    Cetak 380 hlm. Harga @ 55.000.

l.      Cetak 400 hlm. Harga @ 57.000.

m.  Cetak 420 hlm. Harga @ 59.000.

n.    Cetak 440 hlm. Harga @ 62.000.

o.    Cetak 480 hlm. Harga @ 65.000.

p.    Cetak 500 hlm. Harga @ 67.000.

Keterangan: Ditambah ongkos kirim dan harga bisa berubah sewaktu-waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar ya...