PENGARUH SUPERVISI, MOTIVASI DAN BIMBINGAN
TERHADAP KINERJA GURU
Pendahuluan
Dalam
sebuah lembaga pendidikan atau organisasi tidak lepas dari peran sumber daya
manusia, karena ini merupakan salah satu faktor penentu maju mundurnya lembaga
tersebut. Sehingga seorang pimpinan (kepsek) harus berusaha meningkatkan
kinerja guru (bawahannya) mengadakan supervisi, motivasi serta bimbingan terhadap guru dengan
menetapkan tingkat kinerja guru yang dilakukan berdasarkan standart patokan yang telah disusun.
Oleh karena itu haruslah ditinjau bagaimana standar yang ada dan mungkin bisa disusun standar
yang baru, jika diperlukan. Kinerja merupakan keterkaitan unsur motivasi, bimbingan terhadap kemampuan guru serta
faktor perilaku dimana seseorang mengerjakan sesuatu. Perilaku inilah sebagai
kunci berhasil atau tidaknya pekerjaan dan penentu pengelolaan organisasi atau
lembaga selanjutnya.
Dalam dunia pendidikan guru dianggap sebagai elemen kunci
dalam sistem pendidikan., karena pentingnya peran guru itulah sehingga guru
selalu dituntutuntuk meningkatkan kualitasnya, hanya sayang dalam masyarakat
sekolah saat ini masih cukup tertutup, bahkan atasan guru (kepala sekolah dan pengawas)
tidak mudah untuk mendapatkan data realitas keseharian guru dihadapan siswa,
karena sering terjadi seorang guru menampakkan kinerja terbaiknya mulai perencanaan pelaksanaan pembelajaran sampai
pelaksanaan KBM di kelas saat dikunjungi. Tetapi selanjutnya ia akan kembali
bekerja seperti sedia kala, kadang tanpa persiapan dan antusiasme. Memang
program kunjungan kelas (supervisi) oleh kepala sekolah ataupun pengawas tidak
mungkin ditolak oleh guru itu sendiri.
Maka disinilah pentingnya supervisi, motivasi yang
mengarah bimbingan terhadap kinerja guru, sehingga dengan kegiatan tersebut
guru bisa memperoleh bimbingan dan wawasan baru dalam pengembangan situasi
mengajar yang lebih baik, juga meningkatkan profesionalitas guru, karyawan
sekolah dan yang jelas dampaknya siswa benar-benar menjadi manusia berilmu,
berbudi dan kreatif dalam segala hal.
Supervisi Kinerja Guru
Supervisi
berasal dari kata “super”yang berarti luar biasa, istimewa. Lebih dari yang
lain dan “vision” berarti kemampuan untuk melihat pada inti persoalan.Supervisi
merupakan suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu pegawai
dalam melakukan pekejaan mereka secara efektif (Depag, 2000:3).Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan
situasi belajar mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik sehingga
memperoleh gambaran yang jelas dan obyektif tentang situasi pendidikan,
meskipun tujuan akhirnya pada hasil belajar siswa tapi diutamakan dalam supervisi
adalah bantuan pada guru.
Fungsi supervisiadalah untuk memperoleh gambaran
yang jelas dan objektif tentang
suatu situasi pendidikan dan penilaian, meningkatkan
profesionalisme guru dan karyawan sekolah guna menunjang akuntabilitas siswa dalam belajar sehingga siswa
benar-benar menjadi manusia yang berilmu, berbudi dan kreatif dalam segala hal
sesuai dengan amanah UUD l945.Supervisimerupakan suatu aktivitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu pegawai dalam melakukan pekerjaan mereka secara
efektif sehingga prinsip supervisi adalah kayakinan, demokratis, konstruktif
dan kreatif (Hendiyat
Soetopo, 1984:4).
Dengan
mengembangkan prinsip-prinsip itulah setiap guru akan merasa termotivasi dalam
mengembangkan potensi kreatifitasnya, karena supervisi mampu menciptakan
suasana yang menyenangkan bukan melalui cara menakutkan.
Tahap-tahap
kegiatan supervise meliputi: pencapaian standar pelakanaan, penentuan
pengukuran pelaksanaan kegiatan, perbandingan
pelaksanaan kegiatan dengan standar serta pengambilan
koreksi bila perlu.
Kegiatan
supervisi tersebut memerlukan ketrampilan dasar yang harus dimiliki oleh
seorang supervisor seperti yang dituturkan oleh Kimball Wiles 1955 dalam Piet
Sahertian (2008:18) meliputi ketrampilan
dalam hubungan-hubungan
manusia, ketrampilan dalam proses
kelompok, ketrampilan
dalam kepemimpinan pendidikan, ketrampilan
mengatur personalia sekolah serta ketrampilan
dalam evaluasi.
Supervisibercirikan: research yakni meneliti situasi yang
sebenarnya, evaluation (penilaian), improvement yakni mengadakan perbaikan, assistance yakni
memberikan bantuan dan bimbingan dan coorperation yakni kerjasama antara supervisor
dengan supervisie kearah perbaikan situasi.
Sedangkan tujuan supervisi meliputi: meningkatkan mutu kinerja guru, meningkatkan
keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik, meningkatkan keefektifan daan
keefisienan sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan
dengan baik sehingga berdaya guna, meningkatkan
kualitas pengelolaan sekolah agar tercipta suasana kerja yang optimal sehingga
prestasi kerja meningkat serta meningkatkan
kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi tenang, tentram,kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran
dengan ditunjukkan melalui keberhasilan lulusan.
Perlu
diketahui bahwa ada
beberapa tehnik supervisi yang bisa diterapkan, yaitu: kunjungan sekolah, kunjungan kelas, pertemuan
individual, rapat
sekolah, pendidikan in service, workshop, demonstrasi mengajar dan bulletin supervise.
Supervisi
merupakan suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu guru dalam
melakukan pekerjaan mereka secara
efektif, berupa azas keyakinan dan
prinsip sehingga diharapkan seorang guru dalam melaksanakan tugas dapat
mencapai tujuan seperti yang diharapkan.
Motivasi Kinerja Guru
Motivasi merupakan suatu daya pendorong atau perangsang
untuk melakukan sesuatu, berupa keinginan di dalam diri seseorang individu yang
mendorong ia untuk bertindak, merupakan bagian integral dari administrasi
kepegawaian dalam rangka proses pembinaan, pengembangan dan pengarahan tenaga
kerja dalam suatu organisasi.Motivasi sangat diperlukan untuk mendorong pegawai
menjalankan tugasnya sehingga tujuan tercapai.Juga merupaka salah satu tugas
pimpinan dalam rangka mengarahkan potensi dan sumber daya manusia untuk
pencapaian organisasi sebagai peningkatan kinerja pegawai, perlu adanya bimbingn
oleh siapapun yang dipandang mampu.
Menurut
Edwin Locke bahwa: penetapan suatu tujuan tidak hanya berpengaruh pada
pekerjaan saja, tetapi juga merangsang guru untuk mencari atau menggunakan
metode pembelajaran yang paling efektif. Dengan melibatkan guru dalam
menetapkan tujuan dapat menumbuhkan motivasi kerja dan pencapaian prestasi
maksimal (Winardi,
2002:113).
Motivasi
kinerja guru dapat diartikan sebagai daya penggerak yang mendorong guru
melakukan aktifitas-aktifitas tertentu untuk mencapai tujuan pendidikan.
Motivasi merupakan suatu proses yang tidak dapat diamati, tetapi bisa
ditafsirkan melalui tindakan individu yang bertingkah laku, sehingga motivasi
merupakan konstruksi jiwa (Walijo
Sunigdo, 1994:87).
Jelaslah bahwa motivasi merupakan proses psikologi yang
terjadi pada diri seseorang yang mencerminkan interaksi antara sikap,
kebutuhan, persepsi dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang.
Pengaruh Supervisi, Motivasi dan Bimbingan Terhadap Kinerja
Guru
Supervisi, motivasi yang menjurus pada bimbingan terhadap
guru mendorongnya untuk berbuat dan bertindak kearah sasaran yang ditetapkan
sehingga ada kesempatan untuk berkembang dapat membantu guru menuju
pengembangan situasi pembelajaran yang lebih baik meningkatkan rasa percaya
diri dan memberikan penghargaan diri sehingga ke depannya mampu bekerja dan
berprestasi lebih baik, yang prinsip ada kesempatan untuk berkembang.
Keberhasilan suatu lembaga pendidikan dipengaruhi oleh
beberapa faktor baik yang datang dari dalam maupun dari luar lingkungan itu
sendiri.Faktor supervisi dan motivasi yang mengarah kepada bimbingan kinerja
dapat menggerakkan kreatifitas kerja.Yang jelas harus diketahui bahwa setiap
guru mempunyai karakteristik kusus yang berbeda antara satu dengan yang lainnya
dalam mendidik anak menjadi individu yang berilmu, berpengetahuan ketrampilan
dan mempunyai kedewasaan moral. Untuk itu seorang guru dalam melaksanakan tugas
harus memiliki semangat dan jiwa besar, sehingga proses pembelajaran tepat guna
sesuai harapan dan tujuan pendidikan.
Meningkatnya
mutu kinerja guru membantu guru untuk memahami tujuan, melihat secara jelas
dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya, membentuk kelompok yang kuat dan
mempersatukan guru dalam tim yang efektif bekerjasama secara akrab, bersahabat
dan saling menghargai satu sama lainya, meningkatkan kualitas pembelajaran yang
pada akhirnya meningkatkan kualitas pengajaran guru baik dari segi strategi,
keahlian dan alat pengajaran juga sebagai salah satu dasar pengambilan
keputusan kepala sekolah untuk reposisi guru. (http://Motivanispdyahoocoid.blogspot.com/2007/05pentingnya supervisi
pendidikan. html).
Untuk itulah seorang supervisor (kepala sekolah dan
pengawas) harus memperhatikan: ketelitian
dengan data akurat, terfokus
pada perilaku dan hasil, bukan pada sikap, bersikap
jujur, adil, mencakup keseluruhan waktu bukan peristiwa akhir pekerjaan yang ditunjukkan saja serta rasional dan
professional.Dengan demikian program serta tujuan yang telah dicanangkan akan
terwujud
Kesimpulan
Supervisi
merupakan suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu pegawai
atau guru dalam rangka melakukan pekerjaan secara efektif berdasarkan konsep
yang sistematis (teratur, terencana, terus menerus) obyektif (data yang
diperoleh berdasarkan observasi nyata) serta menggunakan instrumen pencatat
yang reliable untuk memberikan informasi sebagai umpan balik atas penilaian
terhadap proses pemelajaran.
Motivasi
adalah suatu daya pendorong melakukan usaha pembinaan, pengembangan positif
untuk mengarahkan daya dan potensi kerja agar secara produktif dapat berhasil
mencapaitujuan yang ditetapkan.
Dengan supervisi
dan motivasi yang mengarah pada bimbingan dapat menggerakkan kreatifitas kerja,
sehingga di dalam dunia pendidikan seorang guru bisa menghantarkan anak didik menjadi individu
yang berilmu, berpengetahuan dan berwawasan kedewasan moral, pembelajaran tepat
guna sesuai harapan dan kedepannya mampu berprestasi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Depag, Pedoman Pelaksanaan Supervisi Pendidikan,
Depag, 2000.
Hendiyat
Soetopo, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Jakarta: Bina Aksara,1984.
Winardi,
Motivasi dan pemotivasian dalam
management, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002.
Walijo
Sunigdo, Kepemimpinan dan Motivasi,
Jakarta: Graha Indonesia, 1994.
http://Motivanispdyahoocoid.blogspot.com/2007/05pentingnya supervisi
pendidikan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar ya...