PENDIDIKAN - REMAJA - KELUARGA: berbagi inspirasi
Tampilkan postingan dengan label berbagi inspirasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label berbagi inspirasi. Tampilkan semua postingan

06/07/2025

Nge-Game di Sekolah, Adakah yang Salah?

 

NGE-GAME DI SEKOLAH, ADAKAH YANG SALAH?

Oleh: Nanang M. Safa

 


Bermain game (terutama game online) benar-benar telah menjadi kegiatan harian hampir semua anak-anak dan remaja. Anak-anak dan remaja yang di sisi lain masih berstatus pelajar yang mestinya konsentrasi untuk mengejar cita-cita dan mewujudkan mimpinya di dunia nyata, banyak yang tenggelam dalam dunia maya (tidak nyata) dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk ngegame. Coba Anda amati, anak-anak dan remaja di sekitar Anda, mereka begitu asyiknya ngegame, baik ketika sendirian maupun bersama peer-groupnya. Kata-kata semacam mabar (main bareng), ML (Mobile Legend), FF (Free Fire), MC (Mine Craft), ngebug (menggunakan kesalahan dalam game untuk mendapatkan keuntungan), nge-lag (gangguan jaringan yang menyebabkan permainan menjadi lambat), dan beberapa istilah lain begitu populer di kalangan anak-anak dan remaja gamers.

Jika dibuat perbandingan, tidak kurang dari 40% waktu anak-anak dan remaja dihabiskan untuk ngegame, sementara yang 60% berbagi antara untuk beristirahat, belajar, beribadah, dan kegiatan harian lainnya. Coba sekali lagi Anda amati, mereka ngegame tidak hanya di rumah, namun di segala tempat asalkan ada jaringan internet. Tidak hanya di waktu senggang, namun di jam-jam yang mestinya digunakan untuk kegiatan positif lain, juga tak lepas dari ngegame. Memang tidak semua anak dan remaja kecanduan game namun persentasenya sungguh tidak berimbang. Dari 10 anak/remaja tak lebih 2 anak/remaja yang tidak ngegame ketika berkumpul. Jika ditelusuri lebih lanjut tentang penyebab anak dan remaja ngegame, ternyata cukup beragam. Ada yang beralasan untuk mengisi waktu luang, ada juga yang beralasan untuk menghilangkan stress, dan ada juga yang karena pressur (tekanan) dari peer-groupnya.

Fenomena kecanduan game ini tak urung menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat dan orangtua, termasuk orang-orang yang berkecimpung di dunia pendidikan. Dan masing-masing tentu memiliki argumentasi yang rasional dan sedikit banyak ilmiah, tentu dalam konteks untuk mendukung pendapat masing-masing.

Memang tak bisa dipungkiri bahwa tidak semua jenis game selalu berbau negatif sebab ada pula game yang bisa mengasah keterampilan kognitif semisal game yang menuntut kreatifitas dan imajinasi (pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan menyusun strategi).  Ada pula jenis game yang mengasah keterampilan sosial semisal game yang melibatkan interaksi dengan pemain lain. Game jenis ini tentu bisa melatih kecerdasan komunikasi, kerjasama tim, dan kepiawaian dalam bernegosiasi. Ada juga jenis game yang melatih pengembangan visual-spasial seperti game yang berhubungan dengan bidang seni, arsitektur, dan matematika. Bahkan game juga bisa menjadi sarana untuk meningkatkan literasi digital anak dan remaja karena dalam game tertentu mereka juga belajar membaca instruksi dalam bahasa asing (Inggris). Bahkan melalui game banyak anak dan remaja yang termotivasi untuk belajar pemrograman atau desain grafis karena ingin menciptakan game versi mereka sendiri.

Namun demikian, tidak bisa diabaikan juga bahwa jika bermain game secara membabi buta dan tidak terkontrol apalagi pada saat jam-jam belajar, juga bisa menimbulkan banyak dampak negatif semisal penurunan prestasi akademik karena kurang/tidak fokus di pelajaran, gangguan kesehatan mental (menyebabkan stress dan depresi), gangguan kesehatan fisik (mata lelah, nyeri punggung, dan insomnia), gangguan interaksi sosial (kurang berinteraksi dengan teman di dunia nyata), menimbulkan kecanduan, serta yang paling berbahaya adalah bisa memicu perilaku agresif dan sulitnya mengontrol emosi yang pada akhirnya bisa menimbulkan multi efek.

Barangkali Anda juga sudah sering mendengar anak dan remaja gamers yang dengan spontan meneriakkan kata-kata umpatan atau makian atau kata-kata kotor yang mestinya tidak pantas diucapkan dalam keadaan sadar. Kata-kata tersebut begitu entengnya mereka teriakkan di ruang publik termasuk di kelas atau di lingkungan tempat ibadah. Tentu mereka mengucapkannya secara tidak sadar karena terbawa keasyikan bermain game di gadged mereka. Bahkan tidak jarang ada anak/remaja yang berani membentak atau melawan orangtua atau gurunya gara-gara merasa terganggu ketika sedang asyik bermain game. Hal-hal seperti ini tentu sangat memprihatinkan kan?, dan itulah faktanya.

Bertitik tolak dari sisi positif dan sisi negatif ngegame di atas, maka perlu adanya kerjasama antara orangtua, guru, dan masyarakat agar bertindak secara bijak dan adaptif. Melarang secara membabi buta tentu bukan tindakan bijaksana, bahkan bisa jadi akan menimbulkan masalah baru yang justru lebih membahayakan yakni pembangkangan atau sebaliknya keputusasaan. Namun jika membiarkannya tanpa kendali tentu juga bukan tindakan yang bijaksana. Mereka akan semakin tenggelam dalam dunia imaji yang liar dan berbahaya, serta tidak lagi menganggap penting perannya di dunia nyata. Padahal bukankah mereka adalah para pembelajar yang kelak diharapkan bisa menjadi orang-orang sukses dan bermanfaat bagi banyak orang sesuai mimpi dan cita-cita mereka? Coba bayangkan apa yang akan terjadi jika mereka setiap harinya hanya ngegame dan ngegame hingga lupa waktu, lupa kewajiban, dan lupa akan cita-cita masa depannya?

Lalu apa yang mesti dilakukan?

Beberapa rekomendasi sebagai jalan tengah dari permasalahan ini adalah orangtua atau guru harus memberikan batasan waktu yang jelas dan tegas serta konsisten sebagai langkah antisipasi agar anak dan remaja tidak sampai kecanduan game. Tegaskan kepada mereka kapan saatnya bermain game, kapan saatnya belajar, kapan saatnya berinteraksi sosial, dan kapan saatnya beristirahat.

Ajaklah mereka bicara tentang game yang mereka mainkan (tentang sisi positif dan negatifnya), jika perlu sekali waktu ajaklah mereka mabar (main bareng) agar bisa menanamkan cara bermain yang sportif dan bertanggung jawab. Dengan melakukan beberapa tindakan bijak ini maka diharapkan potensi positif ngegame bisa dimanfaatkan secara maksimal, sementara dampak negatifnya bisa diminimalisir.

Nah, sekarang silahkan Anda jawab sendiri pertanyaan: “Nge-game di sekolah, adakah yang salah?”

22/10/2024

Dapat Uang Gampang Secara Online? Sudah Siapkah Segala Resikonya?

 

DAPAT UANG GAMPANG SECARA ONLINE?

SUDAH SIAPKAH RESIKONYA?

 Oleh: Nanang M. Safa

 

Pagi itu iseng-iseng saya mencoba browsing di internet tentang cara mendapatkan uang secara online. Ternyata banyak sekali tawaran cara gampang mendapatkan uang dari internet atau secara online. Mengisi survey online dari berbagai platform atau lembaga survey online. Atau  dengan mengikuti program afiliasi dari toko online semisal Amazon, Shophee, Lazada, Toko Pedia, Buka Lapak, atau yang lainnya. Main game online juga bisa menghasilkan uang. Atau juga kerja paruh waktu, bahkan judi online yang dikemas dengan game-game gacor.

Dalam tulisan ini saya hanya ingin mengajak Anda LEBIH BERHATI-HATI dan BERFIKIR LOGIS dengan tawaran yang sekilas masuk akal dan menjanjikan namun sebenarnya sangat berisiko dan bisa bikin Anda STROKE.

Jika Anda sedang jalan-jalan di dunia maya, tidak bisa tidak, Anda pasti akan menemukan beragam tawaran menggiurkan seputar cara mendapatkan uang, baik yang legal maupun yang illegal, baik yang bukan sekedar janji maupun yang hanya janji-janji palsu yang ujung-ujungnya malah ingin menguras tabungan Anda.

Semisal Anda mendapatkan tawaran dari platform investasi online yang mengklaim legal di bawah perlindungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bahkan berpatner dengan platform besar semisal Lazada, Sophee, Toko Pedia, Buka Lapak sekalipun tetap saja itu bukan jaminan bahwa Anda benar-benar akan terbebas dari trik penipuan. Maka sekali lagi Anda harus sangat berhati-hati.

Sebenarnya cara-cara yang ditempuh mereka hampir sama, hanya ada beberapa perbedaan dalam hal besaran komisi dan strategi saja. Maka dalam tulisan ini Anda silahkan cermati dan fahami trik-trik yang barangkali saja akan Anda temui jika Anda pada akhirnya memutuskan untuk mengikutinya.

Tulisan ini didasarkan pada beberapa cerita duka kawan dan juga melalui riset pendalaman yang telah saya lakukan.

 

Lazimnya sebuah tawaran untuk mendapatkan uang dengan cara gampang secara online akan berkisar pada langkah-langkah berikut:

 

Pertama: Ketika Anda berselancar di dunia maya, sudah pasti Anda akan menemukan iklan di internet tentang tawaran cara mendapatkan uang dengan gampang secara online. Dalam iklan tersebut tentu saja ada CUSTOMER SERVICE (CS) yang bisa Anda hubungi.

 

Kedua:   Setelah Anda menghubungi CS maka CS akan memberitahu Anda tentang bagaimana cara menghasilkan uang dengan cara gampang tersebut. Namun sebelum penjelasan diberikan terlebih dulu Anda diminta memberikan informasi mengenai diri Anda (nama, usia, pekerjaan, bank penarikan, dll). Setelah itu barulah CS akan memberikan GAMBARAN SEKILAS (ya, sekilas saja) tentang profil perusahaan tersebut, dan tentu tentang hal-hal yang membuat ketertarikan Anda semakin menguat semisal didukung sponsor ini dan itu.

 

Ketiga: Selanjutnya Anda akan diarahkan untuk lanjut ke daftar akun dengan mngklik link register lengkap dengan panduannya + kode undangan. Anda juga diharuskan mengirim foto diri. Setelah itu Anda kembali harus men-screenshot bukti pendaftaran Anda lalu dikirim ke CS. Nah, barulah setelah ini Anda bisa cek akun Anda dan secara otomatis akun Anda sudah terisi saldo bonus belasan ribu rupiah (tergantung pemberitahuan awal). Namun tentu saja tidak lantas Anda bisa menarik saldo Anda tersebut.

 

Keempat: Mulailah sekarang Anda secara resmi akan mendapatkan tugas pertama. Tugas? Ya. Dan tugas tersebut bukanlah tugas gratis melainkan HARUS MEMBELI yang menurut istilah mereka “aktivasi akun” dengan cara ISI ULANG SALDO ke akun Anda, tidak banyak, hanya pada kisaran puluhan ribu rupiah saja, tentu saja dengan penekanan bisa ditarik kembali beserta bonus dan komisinya. Meyakinkan kan?

Jadi jelasnya, setelah Anda nanti menyelesaikan tugas pertama Anda, Anda akan mendapatkan bonus pendaftaran + isi ulang saldo + komisi. Dan ini nyata. Menggiurkan kan? Anda barangkali saja bertanya-tanya, apa sich tugasnya? Ok, tugas Anda hanyalah membantu pedagang menaikan rating dengan cara mengunjungi link produk selama 1-3 menit untuk menaikan viewer pada produk tertentu agar barang tersebut menjadi teratas dan mudah dicari konsumen.

Bagaimanakah caranya isi ulang akun? Tiada lain dengan MENTRANSFER UANG Anda, bisa melalui bank konvensional maupun melalui ewallet (DANA, SHOOPEPAY, OVO, GOPAY, LINK AJA). Di sinilah mulai muncul keanehan, mengapa? Uang yang kita transfer bukan ke akun kita namun ke bank yang ditunjuk oleh CS tadi dan atas nama orang lain. Lebih aneh lagi, ternyata PIN akun kita BISA DIRESET OLEH CS TANPA IZIN KITA.

Ketika ditanyakan tentang keanehan ini, jawabannya lebih aneh lagi, “Bank bisa berubah sewaktu-waktu sesuai ketersediaan dari pihak pedagang karena di sini anggotanya ada ratusan. Jadi semua perlu pergantian limit dan rekening untuk menghindari antrian panjang”. Bagaimana dengan jawaban ini menurut Anda? silahkan Anda analisis sendiri.

Setelah Anda menyelesaikan tugas pertama Anda ini, secara otomatis akun Anda akan terisi saldo sejumlah yang diberitahukan sebelumnya. Ya, sama persis. Namun jangan keburu senang dulu, Anda tidak lantas begitu saja bisa menarik uang di akun Anda tersebut. Lantas…

 

Kelima: Anda akan diarahkan untuk MASUK KE GRUP WhatsApp dengan alasan agar Anda bisa berinteraksi dengan member lain sekaligus agar bisa langsung mengerjakan tugas permintaan pedagang, juga agar Anda bisa tahu caranya mendapatkan komisi yang banyak. Sebelum Anda benar-benar masuk grup, CS mewanti-wanti agar Anda tidak mengirim apapun ke dalam grup sebelum menerima arahan dari CS Anda sebab jika Anda melakukan kesalahan, Anda akan dikeluarkan dari grup, dan ini berarti peluang Anda untuk mendapatkan uang dengan cara gampang akan hilang, yang berarti pula uang yang sudah ada di akun Anda juga tidak akan pernah Anda dapatkan kembali. Bukankah ini juga bagian dari trik lagi?

Sebelum Anda benar-benar bergabung di grup WhatsApp, CS Anda kembali akan memberikan pembekalan kepada Anda tentang platform dan sistem pengerjaan tugas yang intinya: Pilih tugas – isi ulang – selesaikan tugas – baru dapat komisi dan penarikan. Jadi SETIAP PESAN 1 LINK TUGAS, ANDA HARUS MELAKUKAN ISI ULANG KE AKUN ANDA DAN JUMLAHNYA AKAN SELALU BERTAMBAH (semakin banyak) dari satu link ke link lainnya. Inilah yang harus Anda persiapkan betul-betul. Nah, masih penasaran? Ok, mari kita lanjutkan.

 

Keenam: Dalam grup WhatsApp tersebut, setelah Anda mengonfirmasi sebagai anggota baru, Anda akan ditunjukkan tabel tugas + komisi yang tentu nilainya akan semakin membuat impian Anda untuk cepat kaya melambung. Namun itupun tidak gratisan. SETIAP TUGAS YANG ANDA AMBIL, HARUS ANDA TEBUS DENGAN TRANSFERAN SEJUMLAH UANG, SEMAKIN BERTAMBAH DAN BERTAMBAH TERUS.

Oya, setelah Anda resmi masuk grup WhatsApp, akan ada lagi satu orang baru yang berperan mengawal Anda. Mereka menyebutnya GURU MENTOR (GM). Pertama yang harus Anda lakukan adalah memperkenalkan diri kepada GM tentang kedatangan Anda sebagai member baru melalui nomor pribadi yang telah diberikan oleh CS Anda. Bersamaan dengan ini, Anda juga harus mengirimkan bukti screenshot nama akun dan bukti transfer isi ulang saldo Anda.

Setelah tugas ini selesai, Anda dijanjikan bisa segera menarik saldo di akun Anda. Inilah yang membuat Anda semakin semangat karena ketika Anda lihat di akun Anda, saldo yang Anda miliki memang sudah berubah. Ada penambahan saldo beberapa puluh ribu. Nah, tentunya Anda ingin segera menarik saldo Anda kan? Apalagi jika uang tersebut adalah tabungan yang Anda kumpulkan rupiah per-rupiah hasil dari tetesan keringat Anda. Namun apakah semudah itu? ternyata TIDAK, dan di sinilah KEANEHAN kembali muncul. Saldo di akun Anda TERKUNCI. Solusinya? Tentu saja Anda harus menghubungi CS Anda, dan jawabannya, “Baik, sebentar ya kakak, saya bantu reset sandinya”. Nah lo… ternyata sandi kita dipegang oleh pihak sana dan mereka bisa meresetnya sekehendak mereka.

Namun tentu Anda tidak akan berhenti sampai di sini. Ibarat orang mendaki gunung, tentunya Anda ingin sampai ke puncaknya dan bisa menikmati udara segar dan pemandangan indah di sana. Dan ternyata…oh ternyata…di sinilah pacu jantung Anda dimulai. Untuk bisa menarik saldo di akun Anda, Anda harus bergabung di GRUP VIP dan Anda harus keluar dari GRUP EKONOMI. Lagi-lagi Anda dijanjikan bonus berlipat-lipat dengan cara gampang. Dan saya berani taruhan, Anda pasti akan termakan hasutan ini.

 

Ketujuh: Setelah Anda keluar dari grup ekonomi dan bergabung dengan gurp VIP, tidak menunggu lama, Anda akan diarahkan untuk menyelesaikan beberapa tugas, yang disebut sebagai TUGAS GANDA. Tugas ganda adalah tugas yang harus Anda selesaikan bersama TIM ANDA di Grup VIP. Iming-iming bosnusnya juga luar biasa. Siapapun pasti akan terhipnotis. Anda pasti akan sangat mersemangat seperti orang perang yang hampir menang dan akan mendapatkan limpahan harta rampasan. Tugasnyapun sederhana, hanya memilih satu tayangan iklan lalu menontonnya dan mengirimkan bukti screenshotnya ke WA Group. Ya…memang tugasnya sederhana. Hanya segampang itu, dan Anda akan bisa menarik saldo Anda yang dalam tayangan akun Anda sudah menjadi 4x lipat. Wooo…lalu apanya yang susah?

Ya…memang semudah itu, namun Anda harus bersabar dulu, JUMLAH NOMINAL DI AKUN ANDA HANYALAH PAMERAN BELAKA. Setelah menyelesaikan tugas Anda ini, ternyata Anda harus menyelesaikan lagi tugas lain yang harus Anda tebus lagi dengan tabungan Anda, jumlah totalnya juga tidak main-main, bisa dalam kisaran 15 JUTA HINGGA 30 JUTA. Naah, kepalang basah kan? Uang Anda sudah terlanjur masuk jutaan rupiah, namun ternyata uang tersebut tidak bisa Anda tarik kembali sebelum Anda menyelesaikan tugas ganda yang diberikan oleh GM Anda.

KESAL…MARAH…PUSING…GELISAH…BERCAMPUR ADUK JADI SATU. Namun tetap saja Anda tidak bisa berbuat apa-apa, sebab akun Anda terkunci, sekali lagi, TERKUNCI. Tabungan sudah terkuras habis… lalu apa lagi yang akan Anda gunakan untuk menebus tugas ganda tersebut? Cari pinjaman? Siapa lagi yang bisa Anda harapkan? Saudara? Tetangga? Ya, jika hanya ratusan ribu, ini JUTAAN rupiah, bukan kaleng-kaleng kan? Sementara dari pihak GM terus saja mendesak Anda untuk SEGERA MENYELESAIKANNYA agar Anda juga bisa segera menarik saldo dalam akun Anda.

Naah… di sinilah anda benar-benar akan mengalami hal seperti kata pepatah yang tentu sudah sangat populer: “SEPERTI MAKAN BUAH SIMALAKAMA”. Silahkan Anda searching apa makna dari kata bijak tersebut.

Selanjutnya pilihan tetap pada diri Anda sendiri, ingin merasakan pacu jantung atau ingin hidup Anda tenang? Jika Anda orang yang banyak uang, silahkan ikuti permainannya, dan barangkali saja Anda akan bisa menjadi lebih kaya lagi. Namun jika Anda ingin mencari penghasilan tambahan (karena penghasilan Anda pas-pasan) PASTI ANDA AKAN KAN KEHILANGAN SEGALANYA.

Selanjutnya terserah anda…

 

 

 

 

05/06/2023

Reuni Media Katarsis Diri

 

REUNI MEDIA KATARSIS DIRI

Oleh: Nanang M. Safa'

 

Pada momen Idulfitri lazimnya ada dua kegiatan yang rutin diadakan oleh mayoritas warga masyarakat Indonesia, yakni halalbihalal dan reuni. Tentang kegiatan halalbihalal silahkan Anda baca di https://thr.kompasiana.com/nanangmusafa8181/64435df94addee2f8744f2c2/halalbihalal-yuk. Dalam tulisan ini, saya ingin mengajak Anda fokus pada pembahasan tentang reuni.

Dalam https://kbbi.web.id/reuni kata reuni diartikan pertemuan kembali (bekas teman sekolah, kawan seperjuangan, dan sebagainya) setelah berpisah cukup lama. Reuni identik dengan pertemuan untuk mengenang kembali masa-masa ketika masih bersama dulu. Reuni bukan hanya disukai oleh anak-anak remaja namun juga oleh generasi 50 tahun ke atas. Jangan salah, reuni ternyata bisa dijadikan media untuk katarsis diri.

Anda pasti merasa lelah dengan rutinitas Anda sehari-hari yang menyita seluruh waktu dan energi Anda. Anda juga tentu merasa jengah dan bosan dengan beragam tugas dan kesibukan Anda. Nah, tibalah waktunya bagi Anda untuk bersantai, bercengkerama dengan kerabat atau kawan-kawan Anda ketika di SMP, SMA atau teman-teman kuliah Anda dulu. Jangan abaikan undangan reuni dari teman-teman lama Anda. Di sana nanti Anda akan mendapatkan kembali potongan-potongan puzzle kehidupan anda yang Anda sadari maupun tidak Anda sadari ikut mengantar kesuksesan Anda sekarang. Di sana nanti akan Anda dapatkan cerita lucu dan seru tentang masa lalu.

Namun Anda harus ngerti juga rambu-rambunya agar acara reuni tidak justru menjadi momen negatif di kehidupan Anda berikutnya. Berikut ini hal-hal yang seringkali menjadi ganjalan pada acara reunian:

Pertama, pertanyaan sepele semisal "Kapan menikah?" atau "Kapan punya anak?" adalah jenis-jenis pertanyaan yang bisa melukai perasaan kawan-kawan Anda yang kebetulan belum beruntung mendapatkan jodoh atau diberi anak. Maka sebaiknya pertanyaan-pertanyaan sejenis itu tidak usah diangkat ke permukaan.

Kedua, sebaiknya Anda tidak terlalu jauh membicarakan masalah pekerjaan. Anda juga pasti tahu bahwa masalah pekerjaan adalah masalah yang cukup sensitif untuk dibicarakan di depan umum, apalagi bagi laki-laki. Masih banyak topik lain yang bisa dijadikan bahan obrolan yang asyik.

Ketiga, penampilan juga bisa menjadi hal yang membuat teman-teman Anda yang hadir di acara reuni merasa tidak nyaman. Reuni adalah ajang untuk saling mengakrabkan kembali jalinan pertemanan yang pernah terjalin sekian tahun lalu. Maka sebaiknya penampilan Anda pun tidak usah terlalu berlebihan biarpun misalnya Anda sekarang sedang berada pada puncak karier Anda. Biasa sajalah agar teman-teman Anda tetap merasa nyaman bercengkerama dengan Anda.

Keempat, jika Anda kebetulan seorang potitisi, sebaiknya Anda hindari untuk menjadikan acara reuni sebagai ajang penggalangan dukungan politik. Tidak usah terburu-buru. Tidak usah menggunakan kesempatan dalam kebersamaan. Buatlah teman-teman Anda nyaman bersama Anda maka yakinlah pada saatnya simpati mereka akan Anda dapatkan juga.

Kelima, reuni bukan untuk menggunggah kembali kisah romantisme masa lalu. Anda yang sekarang bukanlah Anda yang dulu. Barangkali saja pernah ada cerita romantis di antara Anda dan teman masa lalu Anda. Namun bukan berarti perasaan yang mengiringi masih sama juga. Cukuplah itu menjadi catatan dalam buku usang. Jangan memancing ikan di air keruh. Anda sekarang sudah memiliki pendamping, begitupun dengan teman Anda yang (barangkali saja) pernah membuat Anda jatuh cinta. Cerita masa lalu Anda tak perlu membuat Anda terjangkit CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali). Kendalikan perasaan Anda. Jangan sampai pasangan Anda membaca gelagat tidak normal pada sikap Anda hingga harus uring-uringan setelah reuni usai. Jika ini yang terjadi, reuni tidak lagi menjadi katarsis tapi akan menjadi krisis.

Nah, tunggu apa lagi? Reunian yuk!